Bekasi, Minggu (28/4/2019)
Komunikasi dengan anak adalah hal penting dalam menunjang tumbuh kembang yang optimal. Komunikasi dengan anak bukan hanya sekedar berbicara. Membangun komunikasi dengan anak menjadi hal yang sangat penting dan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada mereka. Komunikasi yang baik menjadi dasar untuk memperekat hubungan antara orangtua dan anak.
Sama halnya ketika berkomunikasi dengan orang lain, komunikasi dengan anak juga merupakan proses dua arah. Hal ini meliputi bagaimana orangtua memperhatikan anak sebagai lawan bicara, bagaimana menjadi pendengar yang baik, menyadari bahasa non-verbal (tanpa kata-kata), bagaimana menggunakan bahasa yang sederhana, bagaimana menggunakan pertanyaan terbuka dan meyakinkan bahwa orangtua dan anak sama-sama mengerti apa yang dibicarakan. Orangtua menjadi kunci terbentuknya komunikasi di dalam keluarga. Dalam keluarga, orangtua memiliki peran penting dalam membentuk komunikasi yang membentuk pola komunikasi seperti apa sehingga anak akan menirunya.
Adanya komunikasi yang baik dalam sebuah keluarga tidak dapat terlepas dari peran orangtua karena mereka mempunyai kewajiban untuk memberikan bimbingan, didikan dan contoh yang baik kepada anak. Adanya komunikasi yang terbuka tentunya akan menciptakan perasaan anak merasa dirinya dihargai, dicinta dan diperhatikan oleh orangtua. Dan sebagai orangtua, mereka akan tahu bagaimana cara memahami, mengenali dan membina perilaku anak dengan sebaik-baiknya.
Sekalipun terkesan mudah dan sederhana, ternyata untuk menciptakan komunikasi yang harmonis itu tidak mudah, apalagi anak yang sudah mulai remaja. Banyak orangtua yang merasa kesulitan dalam memahami perilaku anak-anaknya. Tidak jarang kita menemui orangtua dan anak memiliki permasalahan dalam hal menjalin komunikasi. Dalam berkomunikasi dengan anak dan remaja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Perubahan anak akan membawa pula perubahan cara berkomunikasi kepada orangtua karena anak bertumbuh dan berkembang. Ada hal-hal yang perlu diketahui dan dipahami untuk dapat menciptakan komunikasi harmonis antara orangtua dan anak.
Dalam seminar parenting “Berkomunikasi Efektif dengan Anak Millenial di Era Digital” pada hari Minggu (28/4) hal ini dipaparkan Susi Rio Panjaitan, seorang Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri kepada para orangtua HKBP Jatisampurna Bekasi. Orangtua dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang perilaku anaknya, karena dari situlah dasar perilaku anak tersebut. Ada orangtua yang tidak ada masalah dengan perubahan tersebut, namun banyak juga yang mengalami konflik disebabkan karena perubahan cara berkomunikasi. Agar komunikasi senantiasa bebas dan terbuka, maka pandangan orangtua terhadap anak harus pula bertambah sesuai perkembangan anak.