Seminar SM : Anak Zaman Now vs Orangtua Zaman Old, GPKB Menteng Jakarta

Share

Jakarta, Minggu (7/7/2019)

Sebutan “anak jaman now” sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan keadaan anak-anak zaman sekarang dimana seringkali polah mereka berbeda dengan kelaziman anak zaman dulu. Dengan kemajuan teknologi, informasi, komunikasi dan internet di era kini tentunya memengaruhi perkembangan anak. Bahkan karena sudah menjadi bagian keseharian anak terkoneksi dengan internet sehingga kadang pengetahuan anak dalam menggunakan gadget melebihi orangtua mereka. Seringkali perbedaan polah anak jaman now dengan polah anak jaman old yang kini menjadi orangtua mereka menimbulkan gap generation.

Seiring dengan perkembangan zaman, tiap generasi mengalami perubahan nilai baik berkehidupan sosial dan individual. Banyak orangtua mengeluhkan bahwa saat ini sangat sulit memahami kelakuan anak zaman now. Demikian juga dari sisi anak, mereka mengeluhkan orangtua mereka yang “nggak gaul” menurut standar anak zaman now. Perbedaan persepsi, sudut pandang, latar belakang dan pengalaman yang berbeda tidak jarang menimbulkan konflik antara orangtua dan anak.

Gap generation perlu dijembatani untuk menciptakan harmonisasi hubungan orangtua dan anak. Ada hal-hal mendasar yang perlu diketahui orangtua dan anak agar jembatan dalam membangun relasi yang baik dan kokoh ini dapat tercipta. GPKB (Gereja Protestan Kristen Batak) Menteng, dalam Seminar Sekolah Minggu (SM) pada hari Minggu (7/7) memberi kesempatan kepada orangtua dan anak SM belajar bersama mengenal anak zaman now dengan narasumber Susi Rio Panjaitan, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Hal-hal yang didiskusikan dalam seminar ini, antara lain: apakah anak jaman now itu, 5 periode generasi, apa itu gap generation, apa yang bisa dilakukan untuk menjembatani gap generation sehingga tercipta harmonisasi relasi anak jaman now dan orangtua jaman old.

Share

Related posts

Leave a Comment