Kursus Privat bagi Caregiver Anak Berkebutuhan Khusus (autis, adhd, downsyndrome, retardasi mental, dll)

Share

Jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia terus meningkat. Meskipun belum ada data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, dapat diperkirakan berapa besar jumlah ABK di Indonesia dengan merujuk kepada perkiraan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang mengatakan bahwa paling sedikit ada 10 persen anak usia sekolah yang memiliki kebutuhan khusus.

Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan khusus, seperti disability, impairment, dan handicap.

Heward dan Orlansky (1992:8), mengatakan: “Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memiliki atribut fisik atau kemampuan belajar yang berbeda dari anak normal, baik di atas atau di bawah, yang tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan fisik, mental, atau emosi, sehingga membutuhkan program individual dalam pendidikan khusus.”

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, mengatakan: “Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.”

Masalah ABK merupakan masalah yang cukup kompleks baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Mengingat berbagai jenis ABK memiliki karakteristik dan permasalahan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan penanganan secara khusus pula. Apabila anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan yang tepat, khususnya dalam bidang keterampilan hidup (life skill) yang disesuaikan dengan minat dan potensi anak, maka anak akan menjadi pribadi yang lebih mandiri. Namun, jika mereka tidak ditangani secara tepat, maka perkembangan kemampuan anak mengalami hambatan dan menjadi beban orang lain.

Keberadaan pendamping (caregivers) bagi anak berkebutuhan khusus memiliki makna yang berarti bagi proses tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan dan peningkatan kapasitas pendamping ataupun masyarakat, sehingga siap menghadapi anak berkebutuhan khusus sejak dini, yang mana hal ini akan memberikan dampak signifikan dalam memberi pengasuhan kepada anak. Kesiapan dan kesiagaan orangtua dan keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu kunci sukses penanganan, dan ditambah adanya dukungan dari masyarakat serta pemerintah dalam menyediakan lingkungan dan fasilitas yang ramah terhadap ABK.

Dalam menangani ABK, para pendamping memerlukan pengetahuan tentang anak-anak tersebut, keterampilan mengasuh dan melayaninya. Anak berkebutuhan khusus perlu mendapat dorongan, tuntunan, dan praktek langsung secara bertahap. Potensi yang dimiliki ABK akan tumbuh dan berkembang seiring dengan keberhasilan peran pendamping dalam memahami dan memupuk potensi anak-anak tersebut.

Yayasan Rumah Anak Mandiri menyediakan program Kursus Privat bagi Caregivers Anak Berkebutuhan Khusus (autis, adhd, downsyndrome, retardasi mental, dll). Memperlengkapi para orangtua, keluarga, dan masyarakat untuk dapat memberikan pengasuhan dan penanganan yang terbaik juga tepat kepada anak berkebutuhan khusus, agar anak dapat menjadi pribadi mandiri secara optimal.

Kursus Privat Caregivers Anak Berkebutuhan Khusus, menerapkan sistem belajar online (zoom meeting) maupun tatap muka. Kegiatan pembelajaran berlangsung mandiri, fleksibel, dan waktu dapat dipilih.

Topik yang tersedia dan dapat dipilih oleh peserta sesuai minat dan kebutuhan, yakni:

a. Calistung, materi :

  1. Deteksi Gangguan Calistung pada Anak
  2. Mendisain Program Calistung
  3. Teknik Mengajarkan Calistung pada Anak
  4. Penilaian
  5. Evaluasi
  6. Mendisain Ulang Program Calistung

b. Terapi Komunikasi, materi :

  1. Mendisain Program Terapi Komunikasi
  2. Teknik Melatih Anak Berbicara dan Berkomunikasi
  3. Penilaian
  4. Evaluasi
  5. Mendisain Ulang Program Terapi

c. Terapi Perilaku, materi :

  1. Menyusun Program Terapi
  2. Teknik Terapi
  3. Penilaian
  4. Evaluasi
  5. Menyusun Ulang Program Terapi

d. Kurikulum Pembelajaran, materi :

  1. Mendisain Kurikulum
  2. Penilaian
  3. Evaluasi Kurikulum
  4. Mendisain Ulang Kurikulum

e. Asesmen, materi :

  1. Metode Asesmen
  2. Aspek Pengukuran
  3. Teknik Asesmen
  4. Analisis
  5. Menyimpulkan Hasil Asesmen

Masa belajar 1 kali pertemuan (4 jam). Silahkan pilih waktunya dan tentukan topik yang ingin Anda kuasai.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik tombol WhatsApp.

 

Share

Related posts

Leave a Comment