Medan, Kamis (3/03/2022)
Anak-anak Sekolah Minggu (ASM) merupakan hari depan gereja karena masa depan gereja ada di pundak mereka. Memandang penting dan besarnya peran mereka di masa yang akan datang, gereja perlu memberikan pelayanan optimal untuk mempersiapkan mereka sedari dini agar mereka menjadi generasi penerus gereja yang andal dan berkualitas. Mendidik dan mengajar mereka tentunya bukan hal mudah. Apalagi di masa kini, para pendidik (Guru Sekolah Minggu) harus bersaing dengan kemajuan-kemajuan yang ada. Sehingga perlu diperhatikan, ketika anak sekolah minggu hadir dalam Sekolah Minggu, kehadiran mereka tidak hanya sekedar berkumpul dan menghabiskan waktu beberapa saat. Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada ASM dibutuhkan kemampuan dan persiapan yang sama sebagaimana memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak di sekolah-sekolah pada umumnya.
Agar pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada ASM optimal, salah satu indikator yang harus mendapat perhatian dan porsi besar adalah program pengajaran apa yang akan diberikan kepada anak. Tentunya ini menuntut kemampuan Guru Sekolah Minggu (GSM) untuk dapat menyusun sebuah program pengajaran sekolah minggu yang tepat kepada ASM. Keterbatasan pengetahuan dan keahlian GSM untuk merancang program pengajaran sekolah minggu, sering menjadi sebuah kendala dalam berlangsungnya kegiatan belajar sekolah minggu.
Pada, Kamis (3/3) di Medan, GKPI memberikan Pembinaan dan Pelatihan Guru Sekolah Minggu dengan tema : Menyusun Program Pengajaran Sekolah Minggu yang sesuai dengan Tahap Perkembangan Anak kepada GSM GKPI se-Indonesia. Pelatihan Menyusun Program Pengajaran Sekolah Minggu diajarkan oleh Susi Rio Panjaitan, seorang Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri.
