Sabtu (26/03/2022)
Sudah 2 tahun dunia, termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Pemerintah menerapkan kebijakan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 lewat vaksinasi dan giat melakukan protokol kesehatan 5 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas). Penerapan WFH (Work from Home) dan SFH (Study from Home) pun dijalankan. Banyak sektor yang terdampak dengan terjadinya pandemi ini, antara lain ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan kesehatan. Dampak yang sangat terasa dari pandemi Covid-19 ini yakni kehidupan sosial masyarakat. Adanya pembatasan ini juga menimbulkan
masalah baru, yakni masalah psikologis. Masalah psikologis yang muncul dapat dirasakan dari berbagai kalangan dan usia, termasuk anak-anak.
Anak-anak akan bertumbuh dan berkembang dengan baik jika mereka melalui tahapan tumbuh kembangnya dengan baik pula. Termasuk perkembangan psikologis anak, sangat bergantung pada pencapaian tugas-tugas pekembangan yang mana perkembangan anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu masa dimana mereka sedang mempersiapkan dirinya untuk keberlangsungan perkembangan hidupnya kelak. Adapun sebagian besar dari tugas-tugas perkembangan anak di usia ini berhadapan langsung dengan kehidupan bersosialisasi. Berinteraksi dengan dunia luar, bermain dengan teman sebaya, memilih teman, juga bagaimana mereka bersikap. Namun akibat pandemi COVID-19, interaksi sosial anak jadi terhambat bahkan ada yang mengalami masalah psikologis.
Candle Tree School dalam Webinar Parenting pada Sabtu (26/3) dengan tema “Membantu Anak Menangani Masalah Psikologis Akibat Pandemi Covid 19” mendiskusikan hal tersebut bersama narasumber Susi Rio Panjaitan, M.Si, C.T, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Anak yang bertumbuh dan berkembang secara sehat dan wajar akan menjadikan mereka pribadi mandiri bermasa depan gemilang.
Thanks for Information