Seminar untuk Guru: Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak, SD Katolik Santo Markus Jakarta

Share

Jum’at (21/10/2022)

Anak disekolahkan dengan tujuan utama untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Lewat proses pembelajaran, anak akan berkembang potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sebagaimana fungsi dari pendidikan.

Kesempatan mendapatkan pendidikan tidak secara otomatis setiap anak (peserta didik) dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mudah. Pembelajaran pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor anak. Esensi yang diharapkan dalam pembelajaran yaitu siswa mengerti konsep yang diajarkan selama proses pembelajaran dan menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar, hasil pembelajaran yang dicapai dapat ditunjukkan lewat kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang anak setelah ia menerima perlakukan dari pengajaran (guru). Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan hasil belajar yang optimal.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil belajar anak, salah satunya diri anak sendiri. Anak yang mengalami gangguan belajar tentu akan bermasalah dalam proses pembelajarannya. Peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan pembelajaran anak karena guru berinteraksi secara langsung dengan mereka. Guru yang mampu membangun proses pembelajaran yang baik tentunya akan dapat memberikan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. Untuk dapat membangun proses ini, guru harus mengenal siapa peserta didik yang diajarnya terkhususnya yang mengalami gangguan belajar. Disinilah pentingnya seorang guru perlu memiliki keterampilan melakukan deteksi dini kepada peserta didiknya.

Memperlengkapi guru dalam memberikan layanan pendidikan optimal kepada peserta didik, SD Katolik Santo Markus Jakarta pada Jum’at (21/10) memberikan seminar untuk guru dengan tema Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak dengan mengundang sebagai narasumber Susi Rio Panjaitan, M.Si, C.T, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan, guru-guru akan semakin siap memberikan layanan pendidikan berkualitas untuk hasil belajar optimal kepada peserta didiknya.

Share

Related posts

Leave a Comment