Penting Mengajarkan Tata Krama Sejak Dini kepada Anak.

Share

Merujuk tonggak perkembangan (developmental milestones) banyak aspek perkembangan anak yang berkembang secara alami. Namun untuk perkembangan perilaku, sebagai salah satu faktor yang memengaruhi keterampilan sosial anak membutuhkan bantuan orangtua (orang dewasa) agar pertumbuhan dan perkembangannya baik. Anak memiliki perilaku baik merupakan hasil didikan, dimana ada proses anak diajar dan dilatih sejak dini sehingga dia akan dapat terus mengembangkannya seiring bertambahnya usia.

Beri anak kesempatan untuk memproses keterampilan ini. Anak yang tidak diberi kesempatan, dia dapat kehilangan pelajaran penting yang akan diperlukannya dikemudian hari. Mengajarkan perilaku baik jangan menunggu anak mencapai tahap perkembangan dimana dia mampu berkata “tidak” untuk pertanyaan dan permintaan orang lain. Atau tidak dapat diduga, tiba-tiba anak sudah mampu melakukan atau menunjukkan perilaku buruk, yang tidak pernah diajarkan kepadanya.

Mendidik anak perilaku baik bukan mengajarkan mereka menjadi anak taat semata-mata. Pada umumnya anak akan melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, sehingga dia dikatakan ‘anak yang taat’, ‘anak yang baik’. Seringkali orangtua (orang dewasa) mulai mengajarkan perilaku baik kepada anak ketika pada satu titik anak diperhadapkan dengan kata ‘jangan’ atau dilarang atas tindakan mereka. Dan pada saat itulah orangtua memberi mereka ceramah panjang. Mengajarkan sejak dini, mulailah di rumah dan berikan pada saat semua orang tenang, santai dan tidak ada yang sedang disiplinkan atau dikritik. Orangtua memiliki peran penting sebagai model pembelajaran kepada anak. Kita tahu, anak-anak sangat handal dalam hal meniru. Anak lihat dan melakukannya. Namun demikian, mereka tidak dapat menyeleksi apakah perbuatan yang dia tiru merupakan perilaku baik atau buruk. Disinilah peran orangtua sangat penting agar anak tidak larut dalam kesalahan contoh yang dilihatnya.

Perilaku baik dapat diperkenalkan lewat mengajarkan tata krama kepada anak. Beberapa tata krama dasar yang setidaknya dapat diajarkan untuk digunakan anak.

  1. Mengucapkan kata “tolong” ketika anak membutuhkan bantuan untuk sesuatu dan “terima kasih” ketika seseorang memberi anak sesuatu.
  2. Berkata, “maaf,” jika anak melakukan sesuatu yang menyakiti, merugikan atau membuat seseorang menderita.
  3. Menggunakan sopan santun selama percakapan. Ajar anak dapat bergiliran menjadi pembicara dan pendengar, dan tidak menyela jika bukan gilirannya berbicara.
  4. Menggunakan sopan santun saat makan. Ajarkan anak mengunyah dengan mulut tertutup, tidak berbicara dengan mulut penuh atau tidak memainkan makanan karena sewaktu-waktu orang lain bisa kecipratan makanannya dan ini perlakuan yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
  5. Selalu memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan rasa hormat. Ajarkan anak bahwa begitulah anak juga ingin diperlakukan.
  6. Menghormati orang lain dan barang miliknya. Ajarkan anak untuk selalu bertanya sebelum menggunakan sesuatu atau barang yang bukan miliknya.

Tata krama akan melatih anak perilaku yang sepantasnya, sopan, perhatian dan empati. Ini memungkinkan meningkatkan keterampilan sosial anak seiring bertambahnya usia. Tata krama mengajarkan rasa hormat kepada anak dan mendorong orang lain untuk menghormatinya. Tata krama membuat anak merasa nyaman dengan diri sendiri dan membuat orang lain merasa baik karena anak mampu memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti anak ingin diperlakukan. Ini membantu anak menjalankan dunia sosial mereka sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan bahagia. Mengajarkan tata krama sejak dini merupakan suatu tindakan menanamkan kekuatan dalam diri anak sebagai sumber daya yang anak butuhkan ketika dia menjalankan kehidupan sosial dan bekal keterampilan seumur hidupnya.

Share

Related posts

Leave a Comment