Selasa (19/3/2024)
Setiap anak berhak atas pendidikan yang holistik, termasuk edukasi tentang seksualitas, tanpa memandang kondisi fisik atau mental mereka. Remaja dengan disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk memahami dan menjelajahi aspek-aspek penting dalam kehidupan mereka, termasuk aspek seksualitas. Masa remaja adalah fase di mana banyak aspek kehidupan seseorang berkembang dengan luar biasa, termasuk perkembangan identitas seksual dan sosial.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh remaja dengan disabilitas sering kali lebih kompleks. Untuk itu, persiapan yang matang dari keluarga, terutama orangtua, sangatlah penting. Dukungan yang kuat dan pemahaman yang mendalam akan membantu remaja disabilitas melewati fase krusial ini dengan lebih baik.
Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 11 Jakarta memperlihatkan komitmennya dalam memberikan pelayanan optimal kepada peserta didik, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Pada hari Selasa (19/3), SLBN 11 Jakarta menyelenggarakan seminar parenting dengan tema yang relevan dan penting: “Problema Seksualitas Remaja Disabilitas”. Acara ini menjadi kesempatan penting bagi orangtua dan pendidik untuk memahami dan mendukung perkembangan seksualitas anak remaja dengan disabilitas.
Melalui seminar parenting ini, orangtua diberi kesempatan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk mendampingi anak-anak mereka yang menghadapi tantangan khusus ini. Salah satu langkah nyata yang diambil oleh sekolah ini adalah mengundang Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana mendukung perkembangan seksualitas remaja disabilitas. Diharapkan, acara ini akan menjadi titik awal bagi peningkatan pemahaman dan dukungan bagi anak-anak dengan disabilitas dalam menjalani masa remaja mereka dengan lebih baik.