Oleh: Susi Rio Panjaitan
Teknologi digital yang seharusnya membawa kemudahan dan kebaikan bagi umat manusia. Akan tetapi, ketidakarifan manusia dalam menggunakan kecanggihan teknologi berdampak sangat buruk. Salah satunya adalah judi online. Secara sederhana judi online dapat diartikan sebagai segala bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet. Ini mencakup berbagai jenis permainan dan taruhan, seperti poker, kasino, taruhan olahraga, bingo, dan lotere, yang dapat diakses melalui situs web atau aplikasi. Saat ini, judi online sudah merupakan masalah yang sangat krusial. Walau pun judi online dilarang dan sudah ada undang-undang tentang informasi transaksi elektronik yang di dalam beberapa pasalnya mengatur tentang hal ini, nyatanya judi online di Indonesia berlum dapat diberantas. Tampaknya, judi online sangat membius banyak orang, sehingga walaupun sudah banyak yang menjadi korban dan sudah banyak yang dihukum , tetapi masih banyak orang yang terlibat dengan judi online. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan atau dianggap sepele, karena yang terlibat judi online bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Sebagaimana yang tertulis dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 Ayat (1), anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak adalah individu yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam proses tersebut ada hal-hal yang dapat memberi pengaruh buruk yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah judi online. Anak-anak di era ini adalah anak-anak generasi digital yang sangat dekat dan lekat dengan internet dan perangkat digital, terutama games. Akibatnya, mereka berisiko tinggi terpapar judi online. Padahal, judi online memberi pengaruh yang buruk bagi berbagai aspek tumbuh kembang anak, antara lain:
- Kecanduan dan Masalah Kesehatan Mental – Anak dapat dengan cepat menjadi kecanduan judi online. Kecanduan dapat menyebabkan anak menarik diri dari teman-teman dan keluarga, mengalami gangguan tidur, dan penurunan dalam performa akademis. Ketika anak berjudi, ia sangat mungkin mengalami stres dan kecemasan akibat tekanan untuk menang dan kerugian finansial yang dialami. Kerugian terus-menerus dan perasaan tidak berdaya karena ketidakmampuan untuk berhenti berjudi dapat menyebabkan anak menjadi depresi. Anak yang kecanduan judi online cenderung menarik diri dari aktivitas sosial dan keluarga, sehingga memperburuk masalah kesehatan mental anak. Selain itu, ketidakstabilan finansial dan emosi terkait dengan perjudian dapat menyebabkan gangguan emosi dan suasana hati yang ekstrem pada anak.
- Masalah Akademik – Anak yang kecanduan judi online cenderung sulit berkonsentrasi pada pelajaran karena pikirannya selalu terfokus pada perjudian. Waktu yang dihabiskan untuk berjudi dapat mengurangi waktu belajar, dan mengakibatkan penurunan kinerja akademis anak. Selain itu, anak yang kecanduan judi mungkin sering bolos sekolah untuk berjudi. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai masalah akademik.
- Masalah Keuangan – Ketika seseorang berjudi online, kemungkinan besar mereka akan mengalami kerugian finansial yang signifikan. Hal ini terjadi karena judi dirancang agar lebih menguntungkan bagi penyelenggara daripada pemain. Judi online dapat membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka rencanakan atau mampu. Fasilitas seperti kartu kredit dan dompet digital mempermudah proses transaksi, sehingga pengeluaran menjadi tidak terkendali. Untuk terus berjudi, banyak orang mungkin mulai meminjam uang dari teman, keluarga, atau lembaga keuangan, yang dapat menimbulkan utang yang menumpuk. Orang yang kecanduan judi online mungkin mulai menjual aset pribadi atau barang berharga lainnya untuk mendapatkan uang tunai yang dapat digunakan untuk berjudi. Selain kerugian langsung dari berjudi, ada biaya tambahan seperti bunga dari utang kartu kredit atau pinjaman yang diambil untuk berjudi. Dalam kasus yang ekstrem, masalah keuangan akibat judi online dapat menyebabkan kebangkrutan pribadi. Kegagalan untuk membayar utang dan kerugian finansial besar dapat menyebabkan individu kehilangan semua aset mereka. Kecanduan judi dapat mempengaruhi stabilitas finansial jangka panjang seseorang, termasuk kemampuan untuk menabung, investasi, dan merencanakan masa depan. Masalah-masalah ini menunjukkan betapa seriusnya dampak keuangan yang dapat ditimbulkan oleh judi online, mempengaruhi tidak hanya individu tetapi juga keluarga dan komunitas mereka. Anak yang terlibat judi online juga dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan. Bahkan, ia bisa mengakses kartu kredit orang tua tanpa izin. Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan anak-anak terlibat dalam utang yang serius.
- Masalah Sosial – Anak yang terlibat dalam judi online cenderung menarik diri dari teman-teman dan keluarga. Ia lebih suka menghabiskan banyak waktu sendirian untuk berjudi, sehingga mengurangi interaksi sosial dan memperburuk hubungan interpersonal. Kecanduan judi online dapat menyebabkan perubahan perilaku, seperti menjadi lebih agresif, mudah marah, atau tertekan. Perubahan ini dapat merusak hubungan anak dengan teman, keluarga, dan guru. Anak yang kecanduan judi online berisiko kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial. Ini terjadi karena ia menghabiskan lebih banyak waktu di dunia maya daripada berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Anak yang berjudi online memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi teman-temannya untuk melakukan hal yang sama. Hal ini dapat menciptakan lingkungan sosial yang tidak sehat dan memperluas masalah ke kelompok yang lebih besar. Selain itu, untuk mendapatkan uang untuk berjudi, anak mungkin saja terlibat dalam aktivitas ilegal seperti mencuri. Ini merupakan perilaku melawan hukum dan akan menimbulkan masalah dalam relasi sosial anak. Selain itu, anak yang diketahui berjudi online akan menghadapi stigma sosial dan penilaian negatif dari teman sebaya dan masyarakat. Kondisi ini dapat menurunkan harga diri anak dan memicunya untuk semakin menarik diri dari lingkungan sosial. Anak yang kecanduan judi online menjadi kurang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, atau klub. Padahal, ini penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak.
- Masalah dalam Perkembangan Moral dan Etika – Ketika anak terlibat dalam judi online, ia mungkin menganggap perilaku tidak etis seperti menipu, memanipulasi, atau mengambil risiko yang tidak bertanggung jawab sebagai sesuatu yang normal atau dapat diterima. Ia juga akan mengabaikan nilai-nilai positif seperti kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab. Ia percaya bahwa keberuntungan atau tipu daya lebih penting daripada usaha dan integritas. Kecanduan judi online dapat mengganggu rasa tanggung jawab anak terhadap kewajibannya, baik dalam pendidikan, keluarga, maupun kegiatan sosial lainnya. Ia mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya karena terfokus pada perjudian. Selain itu, iklan judi online seringkali mempromosikan gaya hidup mewah dan cepat kaya tanpa usaha. Ini dapat mempengaruhi anak untuk mengutamakan kekayaan materi tanpa mempertimbangkan cara yang etis dan bertanggung jawab untuk mencapainya. Keterlibatan dalam judi online menumbuhkan sikap materialistik pada anak, dan menilai kesuksesan dan kebahagiaan berdasarkan uang dan barang mewah. Anak yang terdesak oleh kebutuhan untuk berjudi sangat mungkin melakukan tindakan ilegal seperti mencuri atau menipu untuk mendapatkan uang. Perilaku ini bertentangan dengan norma moral dan etika. Judi online membuat anak tidak menghargai aturan dan regulasi, serta menganggap bahwa pelanggaran aturan adalah cara yang sah untuk mencapai tujuan. Anak yang terlibat dalam judi online juga tidak memikirkan dampak dari tindakannya terhadap orang lain. Misalnya: keluarga yang menderita akibat kerugian finansial atau hubungan dalam keluarga menjadi rusak.
- Masalah Kesehatan Fisik – Anak yang kecanduan judi online menghabiskan banyak waktu di depan layar, terutama pada malam hari. Ini mengganggu pola tidur, menyebabkan kurang tidur, sehingga berdampak buruk pada kesehatan fisik anak. Menghabiskan banyak waktu berjudi online berarti anak duduk dalam waktu yang lama tanpa banyak bergerak. Gaya hidup yang tidak aktif ini menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, gangguan metabolisme, dan masalah jantung. Menatap layar komputer atau perangkat mobile dalam waktu yang lama menyebabkan ketegangan mata, penglihatan kabur, dan masalah penglihatan jangka panjang. Selain itu, duduk dalam posisi yang tidak ergonomis saat berjudi online menyebabkan masalah postur tubuh, seperti nyeri punggung dan leher. Ini juga menyebabkan gangguan muskuloskeletal lainnya. Kecanduan judi online menyebabkan tingkat stres yang tinggi, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik. Stres kronis akan menyebabkan masalah seperti tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Anak yang terfokus pada judi online abai terhadap aktivitas fisik. Padahal, ini penting untuk kesehatan. Kurang berolahraga berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Kecanduan judi online juga dapat mengganggu pola makan, sehingga anak melewatkan waktu makan atau mengonsumsi makanan tidak sehat. Ini dapat menyebabkan masalah nutrisi, seperti kekurangan gizi atau obesitas. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk berjudi online tanpa istirahat yang cukup akan menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
- Gangguan Perilaku – Judi online menimbulkan berbagai gangguan perilaku pada anak, antara lain: kecanduan, impulsivitas, kehilangan kemampuan mengendalikan diri, perilaku menarik diri dari lingkungan sosial, agresivitas, frustrasi, berbohong, manipulatif, mencuri, menipu, dan lain-lain. Masalah perilaku ini tidak hanya merugikan anak, keluarganya, dan masyarakat, tetapi dapat membuat anak berhadapan dengan hukum.
Adalah lebih baik mencegah daripada mengobati. Mengingat judi online menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, maka upaya preventif perlu dilakukan. Anak harus dicegah dari terlibat dalam judi online. Ada langkah-langkah strategis yang dapat ditempuh guna menghindarkan anak dari judi online, antara lain:
- Edukasi – Anak perlu diberi pemahaman yang komprehensif tentang dunia digital dan judi online. Berikan informasi kepada anak tentang risiko dan dampak negatif dari judi online. Edukasi anak tentang bagaimana perjudian dapat mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mental anak, dan resiko hukum yang akan dihadapi.
- Pengawasan Orang Tua – Orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap penggunaan internet dan perangkat digital anak. Dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pemantauan dan pengaturan kontrol orang tua untuk membatasi akses ke situs judi dan aplikasi terkait.
- Keterlibatan Aktif – Terlibat secara aktif dalam aktivitas sehari-hari anak dan luangkan waktu untuk berinteraksi dengan mereka mereka adalah cara yang efektif untuk menghindarkan anak dari judi online. Melakukan aktivitas bersama dapat mengurangi kemungkinan anak mencari hiburan di luar rumah, termasuk judi online.
- Menciptakan Komunikasi Terbuka – Ciptakan lingkungan yang kondusif di mana anak merasa nyaman dan aman untuk berbicara tentang masalah atau tekanan yang ia hadapi. Diskusikan berbagai masalah, termasuk masalah keuangan yang sedang dihadapi keluarga dan tanggung jawab dengan cara yang sesuai untuk usia anak. Meskipun belum dewasa, anak memiliki kemampuan berpikir yang baik sehingga dapat diajak untuk berdiskusi.
- Tawarkan Alternatif – Merasa bosan adalah salah satu penyebab banyak anak sehingga bermain gadget. Oleh karena itu, sangat baik untuk mengajak anak terlibat dalam kegiatan positif, produktif, dan menarik bagi anak, seperti olahraga, aktivitas seni, atau hobi lainnya. Kegiatan ini dapat memberikan anak kesempatan untuk bersenang-senang dan mengembangkan keterampilan tanpa risiko judi.
- Membuat Aturan yang Jelas dan Konsisten – Perlu dibuat aturan dan batasan waktu yang jelas dalam penggunaan internet dan perangkat digital. Harus dipastikan anak tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, dan tidak terlibat dalam aktivitas judi online.
- Selektif dalam Memilih Games untuk Anak – Orang tua harus selektif dalam memilih games yang boleh diakses atau dimainkan anak. Ada banyak games, bahkan yang katanya diperuntukkan untuk anak, akan tetapi di dalamnya ada aktivitas atau konten judi.
- Keteladanan Orang Tua – Orang tua perlu menunjukkan perilaku yang baik dan bertanggung jawab terkait penggunaan uang dan internet. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, terutama perilaku orang tua. Jika orang tua terlibat judi (termasuk judi online), maka sangat besar kemungkinan anak akan meniru perilaku tersebut.
- Peka terhadap Gejala Awal – Waspadai perubahan perilaku pada anak. Perubahan suasana hati, perubahan perilaku, penurunan prestasi akademik, atau menarik diri dari teman-teman dan keluarga bisa menjadi tanda bahwa anak terlibat dalam judi online.
- Mengatur Akses Internet – Gunakan fitur keamanan dan filter internet untuk memblokir akses ke situs judi online. Banyak router dan perangkat lunak keamanan yang memungkinkan orang tua untuk mengatur akses anak terhadap berbagai situs, konten, dan games.
- Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah – Orang tua perlu bekerjasama dengan sekolah untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap bahaya judi online dan mendukung program pendidikan untuk siswa. Selain itu, kolaborasi antara orang tua dan sekolah memungkinkan bagi orang tua dan sekolah saling berbagi informasi terkait anak. Ini penting guna memberikan layanan pendidikan yang terbaik untuk anak, upaya preventif, dan deteksi dini serta tatalaksana dini jika pada anak ditemui tanda-tanda terlibat judi online.
- Menciptakan Lingkungan yang Kondusif – Orang tua perlu membangun hubungan yang sehat dan mendukung di dalam keluarga. Anak yang merasa diperhatikan dan didukung oleh orang tua cenderung lebih terbuka tentang masalahnya dan kurang berisiko terlibat dalam aktivitas berbahaya seperti judi online. Perlu diciptakan ruang diskusi terbuka tentang risiko dan konsekuensi judi online. Anak perlu didorong untuk berbagi perasaan dan masalahnya tanpa takut dihakimi. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, anak dapat dilindungi dari bahaya judi online sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang positif dan sehat. (SRP)