Minggu (6/10/2024)
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah mereka yang memiliki kondisi fisik, mental, intelektual, atau sensorik yang memengaruhi kemampuan dalam belajar, berinteraksi, dan beraktivitas sehari-hari. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, ABK memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya untuk mendapatkan pendidikan. Hak ini bisa dipenuhi melalui berbagai jalur, baik di sekolah reguler dengan pendekatan inklusif, sekolah khusus atau Sekolah Luar Biasa (SLB), pendidikan di luar sekolah, maupun homeschooling. Setiap jalur ini memberikan peluang bagi ABK untuk belajar dan berkembang sesuai dengan kebutuhan mereka, demi masa depan yang lebih baik.
Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah inklusi telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang tua dan lembaga pendidikan dalam memberikan pendidikan yang adil dan setara bagi ABK. Di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak-anak lainnya dalam satu lingkungan yang sama, memungkinkan mereka untuk berinteraksi dan memperoleh pengalaman pendidikan yang lebih beragam. Hal ini menuntut tenaga pendidik dan staf sekolah untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengajar dan mendampingi ABK secara optimal, baik dari segi metode pembelajaran maupun manajemen kelas yang inklusif.
Untuk mendukung kesiapan tenaga pendidik, guru, dan staf kependidikan dalam memberikan layanan terbaik kepada ABK, diperlukan pelatihan yang memberikan wawasan dan keterampilan baru. Salah satu aspek penting yang harus dipahami adalah psikologi anak berkebutuhan khusus, yang mencakup berbagai karakteristik unik dari setiap anak, serta cara terbaik untuk mendukung perkembangan mental dan emosional mereka. Di samping itu, manajemen kelas inklusi juga menjadi fokus utama, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran semua siswa secara efektif.
Pada Kamis, 26 September 2024, Yayasan Bina Mandiri Indonesia Jakarta menyelenggarakan pelatihan bertema “Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus dan Manajemen Kelas Inklusi” yang dipandu oleh Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Pelatihan ini diadakan untuk memperlengkapi para tenaga pendidik, staf kependidikan, dan seluruh tim yayasan dengan wawasan yang lebih dalam mengenai ABK, sekaligus memberikan keterampilan manajemen kelas inklusi yang lebih baik. Dengan pengetahuan ini, diharapkan mereka dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih optimal dan mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus secara maksimal.