Minggu (2/2/2025)
Bimbingan dan konseling untuk anak adalah proses pemberian bantuan secara sistematis yang bertujuan untuk membantu anak memahami diri sendiri, mengatasi permasalahan, serta mengembangkan potensi dan keterampilan sosialnya. Layanan ini tidak hanya diberikan oleh psikolog atau konselor profesional, tetapi juga dapat dilakukan oleh pendamping anak, guru, atau individu yang bekerja dalam dunia pendidikan dan pengasuhan. Dengan memahami prinsip dasar bimbingan dan konseling, para pendamping anak dapat lebih peka terhadap kebutuhan emosional dan psikologis anak, serta mampu memberikan dukungan yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan.
Dalam pertemuan ketiga pelatihan yang diadakan oleh Komunitas Onesimus, Susi Rio Panjaitan, sebagai narasumber membahas pentingnya keterampilan bimbingan dan konseling bagi mereka yang bekerja dengan anak-anak. Meskipun tidak memiliki latar belakang formal dalam bidang psikologi atau bimbingan konseling, para pendidik, pengasuh, dan pendamping anak tetap perlu memiliki keterampilan ini agar dapat lebih efektif dalam membimbing, mendampingi, serta membantu anak menghadapi masalahnya. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan membangun komunikasi yang sehat dengan anak-anak yang mereka layani.
Bagi pelayan anak, keterampilan bimbingan dan konseling memberikan manfaat dalam memahami kebutuhan individu setiap anak, meningkatkan keterampilan komunikasi, serta memperkuat perannya sebagai pendamping yang empatik dan solutif. Kemampuan ini juga membantu mereka menghindari kesalahan dalam menangani masalah anak, sehingga mereka dapat memberikan intervensi yang lebih tepat dan mendukung perkembangan anak secara optimal. Selain itu, layanan bimbingan dan konseling juga membantu membangun hubungan yang lebih baik antara pendamping dan anak, menciptakan rasa aman, serta meningkatkan efektivitas dalam mendidik dan mengasuh.
Bagi anak, manfaat dari layanan bimbingan dan konseling sangat besar, terutama dalam membangun kepercayaan diri, mengelola emosi, dan meningkatkan keterampilan sosial. Anak yang mendapatkan bimbingan yang tepat akan lebih mampu menghadapi tantangan, menyelesaikan konflik dengan baik, dan mengembangkan pola pikir yang positif. Dengan adanya pendamping yang memiliki keterampilan dalam bimbingan dan konseling, anak-anak akan merasa lebih dipahami, didukung, dan memiliki ruang untuk bertumbuh dengan lebih sehat secara emosional maupun psikologis.