Oleh: Susi Rio Panjaitan “Rumah sekolah pertama dan utama, orang tua guru pertama dan utama” adalah suatu ungkapan yang bermakna bahwa pendidikan yang pertama dan utama ada dalam keluarga. Proses pendidikan yang pertama diterima anak adalah di rumah, melalui keluarganya, terutama orang tuanya. Sekolah dapat dipindahkan ke rumah, tetapi rumah tidak dapat dipindahkan ke sekolah. Orang tua dapat menjadi guru, tetapi guru di sekolah tidak dapat sepenuhnya menjadi orang tua bagi anak. Di era digital ini hampir segala hal dapat dipelajari dari/di rumah. Etika, sopan santun, berkomunikasi dengan efektif,…
Read MoreKursus Sehari : Menjadi Shadow Teacher bagi Anak Berkebutuhan Khusus, 31 Desember 2024
Kamis (9/1/2025) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang memiliki kebutuhan tertentu dalam proses belajar atau kehidupan sehari-hari akibat kondisi fisik, emosional, intelektual, atau sosialnya. Mereka memerlukan pendekatan yang berbeda agar dapat berkembang secara optimal. Dalam sistem pendidikan, keberadaan sekolah inklusi menjadi wadah penting bagi ABK. Sekolah inklusi memungkinkan anak-anak dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan belajar bersama dengan anak-anak lainnya, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas.
Read MoreMENGATASI TANTRUM PADA ANAK AUTIS
Oleh: Susi Rio Panjaitan Tantrum pada anak autis adalah kondisi di mana anak menangis dan marah, disertai menyakiti diri sendiri dengan cara membanting-banting tubuhnya, membenturkan kepala ke dinding, menggigit dirinya sendiri, menjambak rambutnya sendiri; melempar atau menendang barang-barang di sekitarnya; atau menyakiti orang lain dengan cara menjambak, melempar, menendang, menggigit. Biasanya, anak autis tantrum karena merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini dapat disebabkan: berada di tempat yang terlalu berisik atau ada suara melengking, berbau/beraroma tertentu, gelap atau terlalu silau, panas atau terlalu dingin; lapar; mengantuk; lelah; dipaksa melakukan…
Read MoreMEMASTIKAN ANAK MEMAHAMI BAHASA CINTA ORANG TUA
Oleh: Susi Rio Panjaitan Seorang ibu menghubungi saya, mengatakan bahwa putrinya ingin ngobrol dengan saya. “Katanya ga asyik ngobrol sama kami Bu. Mami sama papi nyalahin saya melulu. Gitu katanya Bu.” Demikian kata ibu yang anaknya akan konseling dengan saya. Hal yang sama juga disampaikan oleh anak tersebut kepada saya. “Mami papi ga asyik tante. Mereka nyalahin saya melulu, nasehatin melulu. Saya jadi tambah pusing.” Saya sudah bertemu dan berdiskusi panjang lebar dengan kedua orang tua anak ini. Yang saya pahami dari pertemuan dan diskusi tersebut adalah bahwa mereka sangat…
Read MorePORNOGRAFI : ANTARA PENJARA DAN RUMAH SAKIT JIWA
Oleh: Susi Rio Panjaitan Sebagaimana ditulis dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi pasal 1 ayat (1), pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Selain melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat, pornografi merupakan pelanggaran terhadap hukum positif Indonesia dan dapat menyebabkan konsumennya mengalami kerusakan otak dan gangguan kesehatan mental yang serius. Setiap orang…
Read MoreMELATIH ANAK MEMAHAMI SUDUT PANDANG ORANG LAIN
Oleh: Susi Rio Panjaitan Seumur hidupnya manusia membutuhkan orang lain. Agar dapat memenuhi hampir semua kebutuhan hidupnya, individu memerlukan bantuan atau kontribusi orang lain. Tidak ada orang yang dapat hidup tanpa adanya orang lain. Itulah sebabnya setiap individu harus selalu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Bahkan, individu harus terhisap dalam komunitas-komunitas tertentu, misalnya keluarga, sekolah, kantor/tempat kerja, dan lingkungan masyarakat. Dalam kehidupan di berbagai komunitas ini, pasti terjadi komunikasi dan interaksi. Kuantitas dan kualitas komunikasi dan interaksi individu dengan orang-orang di sekitarnya akan memengaruhi kualitas relasi di antara mereka.…
Read MoreSeminar Anak : Who am I, GTJ Eben Haezer Bekasi
Jum’at (27/12/2024) Di era digital yang serba cepat ini, mengenali diri sendiri menjadi keterampilan yang sangat penting bagi anak-anak. Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang pesat, anak-anak sering kali terpapar berbagai pengaruh eksternal yang dapat membingungkan mereka. Melalui edukasi tentang “Who am I (siapa saya)?”, anak-anak dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri mereka, serta belajar untuk mengelola emosi dan membangun kepercayaan diri. Hal ini sangat bermanfaat dalam perkembangan mereka, baik dalam berinteraksi sosial maupun dalam mengatasi tantangan hidup sehari-hari.
Read MoreMengenal Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, PPG Unika Atma Jaya Jakarta
Jum’at (27/12/2024) Peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) adalah anak-anak dengan karakteristik unik yang memerlukan perhatian, pendekatan, dan dukungan khusus dalam proses belajar mengajar. Mereka mungkin menghadapi tantangan fisik, intelektual, emosional, atau sosial yang memengaruhi cara mereka belajar. Oleh karena itu, pendidik perlu memahami kebutuhan individu ini agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan potensi mereka secara optimal. Pemahaman terhadap PDBK adalah langkah penting dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, di mana setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Read MoreSeminar Parenting: Pentingnya Menanamkan Nilai Moral Kepada Anak Sedari Dini, SD St. Kristophorus 2 Cengkareng
Sabtu (14/12/2024) Pada era digital seperti saat ini, anak-anak di usia sekolah dasar, khususnya kelas 2 dan 3, berada dalam masa perkembangan yang sangat penting. Mereka mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, serta membangun hubungan sosial dengan teman-teman sebaya. Namun, di sisi lain, mereka juga rentan terhadap pengaruh lingkungan dan media yang dapat memengaruhi perilaku dan moral mereka. Tantangan utama yang dihadapi anak-anak di masa ini adalah maraknya informasi yang tidak selalu positif dan kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Oleh…
Read MoreSosialisasi : Jakarta Melawan Kekerasan terhadap Anak & Perempuan, JKLPK Indonesia
Sabtu (14/12/2024) Kekerasan terhadap anak dan perempuan merupakan isu serius yang berdampak luas, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Data menunjukkan bahwa anak-anak dan perempuan sering menjadi kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, seksual, emosional, hingga ekonomi. Kekerasan ini tidak hanya melukai korban secara individu, tetapi juga merusak tatanan keluarga, mengganggu kesejahteraan mental, dan menciptakan siklus trauma yang dapat memengaruhi generasi berikutnya. Lebih jauh lagi, kekerasan ini melemahkan potensi bangsa, karena anak-anak yang menjadi korban sering kehilangan kesempatan untuk berkembang secara optimal, sementara perempuan yang teraniaya…
Read More