Masa remaja adalah masa yang sungguh indah. Di mana pada masa ini remaja mulai dapat melakukan banyak hal. Remaja mulai mendapat ijin dari orangtua untuk mengendarai motor sendiri, pergi bersama teman sebaya, ikut camp, bahkan ada yang sudah boleh pacaran. Di masa ini, remaja mulai banyak menghabiskan waktunya untuk persoalan cinta. Hati berbunga-bunga dan berdebar-debar ketika bicara love. Di masa remaja pula mereka mengenal dan mengalami broken heart. Ketika narasumber mengajukan pertanyaan, siapa yang pernah broken heart? Dengan lantang seorang remaja putri mengangkat tangannya, mengaku pernah ditolak.
Menambah wawasan remaja usia kelas 5-9 agar mereka lebih mengenal dunianya lebih dekat lagi maka HKBP Rawamangun memfasilitasi Horong 3 SM HKBP Rawamangun dengan mengadakan Bible Camp selama 3 hari dari tgl. 30 Juni-02 Juli 2017 di Pondok Remaja Cisarua dengan mengangkat tema: “Aku Mau Jadi Teladan”. Pemandu jalannya diskusi dalam acara ini HKBP Rawamangun mengundang Susi Rio Panjaitan dari Yayasan Rumah Anak Mandiri sebagai narasumber.
Ada beberapa pertanyaan yang diberikan kepada peserta remaja untuk menggali seberapa besar sebenarnya mereka sudah mengenal diri mereka sendiri. 5 pertanyaan pokok yang wajib dijawab secara tertulis di atas kertas tanpa mencantumkan nama, yakni:
- Kelebihanku: remaja diminta untuk menuliskan sebanyak-banyaknya, semampu yang dapat mereka tuliskan apa saja kelebihan diri mereka. Ternyata bagi seorang remaja ini cukup sulit untuk menyebutkan kelebihan dirinya.
- Kekuranganku: seperti pertanyaan menyebutkan kelebihan diri, remaja juga diminta untuk menuliskan apa saja kekurangan dirinya. Untuk pertanyaan ini, remaja cukup mudah menyebutkan betapa banyaknya kekurangan dalam diri mereka menurut pemandangan mereka.
- Keinginanku: menuliskan apa saja yang menjadi keinginan, harapan atau pun hasrat mereka.
- Yang kutakutkan: hal apa saja yang menjadi ketakutan mereka.
- Ceritakan tentang dirimu: remaja ini diminta untuk meceritakan dengan sejujur-jujurnya, siapa sebenarnya diri mereka menurut pandangan mereka.
Ada anggapan, semua orang dewasa sangat cerewet kepada remaja. Mengapa demikian? Masa remaja merupakan suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa. Pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik yang cepat dan perkembangan karakteristik seksual. Pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan remaja semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga juga dialami di masa ini. Oleh karena inilah maka orang-orang dewasa menjadi banyak memberi nasihat kepada remaja agar mereka bertindak hati-hati dalam bersikap dan berkelakuan.
Sebelum acara berakhir dan sebagai penutup, salah seorang peserta remaja putra bernama Mafin Hutabarat (kelas 9, aktif di Rokris) mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara memberitahukan kepada teman-teman supaya mereka bertobat untuk tidak merokok, membolos dan malas.