- Magelang, Rabu (1/6/2022)
Salah satu upaya untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran siswa (anak) adalah melalui peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Peningkatan kualitas pembelajaran banyak ditentukan oleh pembelajaran yang direncanakan. Perlu disadari bahwa keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain guru, murid, metode, prasarana dan situasi kelas pada saat pembelajaran. Guru memegang peranan penting sehingga ia perlu menyiapkan pembelajaran yang sedemikian rupa. Salah satu hal yang sangat penting harus disiapkan seorang guru dalam memberi pengajaran adalah bahan pengajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan, baik berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis yang disusun secara sistematis dan dapat digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Sekolah minggu adalah suatu bentuk pelayanan pembinaan warga gereja terhadap anak-anak. Suatu tempat untuk seorang anak belajar dan mendapatkan pembinaan mengenai ajaran Kristiani. Di sekolah minggu, anak-anak diajarkan iman Kristiani melalui kisah-kisah yang tertulis di dalam Alkitab. Tentunya tidak mudah, terlebih tidak banyak guru sekolah minggu yang memiliki pendidikan teologi. Hal ini menjadi tantangan bagi guru sekolah minggu untuk menyampaikan materi agar dapat dipahami seorang anak. Salah satu hal yang dapat membantu seorang guru untuk memberikan pengajaran adalah menyiapkan bahan ajar. Bahan ajar harus disusun secara sistematis, yang dikuasai oleh guru dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran anak.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) pada Rabu (1/6) mengadakan pelatihan kepada Tim Penulis Sinode GKI Jateng, dengan tema : “Menulis Bahan Pengajaran Sekolah Minggu” dengan mengundang narasumber Susi Rio Panjaitan, M.Si, C.T, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membuat bahan ajar. Semua dipaparkan dalam pelatihan ini.