Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo

Share

Keraton Surakartakini dikenal dengan Museum Keraton Surakarta, dibangun oleh Paku Buwono II, sekitar tahun 1744 Masehi. Berlokasi di Jl. Sidikoro, Baluwarti, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Di museum ini terdapat Art Gallery yang menyimpan bermacam benda-benda bersejarah yang bernilai seni tinggi. Beberapa koleksi yang ada antara lain kereta kencana, bermacam-macam senjata, wayang kulit dan benda-benda peninggalan jaman dulu lainnya.

Keraton Surakarta merupakan perpaduan antara gaya Eropa dan etnik Jawa dalam setiap sudut dan tata ruangnya. Secara fisik bangunan Keraton Surakarta terdiri dari bangunan inti dengan lingkungan pendukungnya gapura (pintu gerbang) yang disebut Gladag pada bagian Selatan. Kemudian ada dua alun-alun di sebelah Utara dan Selatan kompleks keraton. Juga terdapat Masjid Agung dan pasar batik yang terkenal yaitu Pasar Klewer. Kebo bule yang dikeramatkan sebagai salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta. Apabila hendak mengunjungi Keraton Surakarta ini sangat mudah dan harga tiket masuknya sangat terjangkau.

Mengunjungi Keraton Surakarta, kita akan diajak memasuki dua tempat, bangunan tersebut bernama Bangsal Smarakatha disebelah Barat dan Bangsal Marcukundha di sebelah Timur. Bagunan ini sangat unik dan menyimpan berbagai hasil kebudayaan orang Jawa dimasa dulu. Pengunjung bisa menuju ke taman yang berada di sebelah belakang pintu masuk. Ada beberapa peraturan yang ditetapkan ketika memasuki Keraton Surakarta ini, yakni wajib memakai sepatu, karena pihak Keraton tidak memperbolehkan berjalan di area taman dengan memakai sandal, topi, kacamata dan celana pendek. Jika tidak memakai sepatu pengunjung harus berjalan tanpa alas kaki (nyeker). Pihak Keraton juga menyediakan kain batik jarik apabila pengunjung memakai celana pendek.

Di taman ini terdapat bangunan seperti kedhaton yang panjang juga unik, dengan bebatuan marmer yang sangat megah. Dibuat memanjang dihiasi, dengan ornamen Jawa di pilar penyangganya dan atap bangunan yang mengkerucut mirip seperti rumah joglo Jawa Tengah. Tanah di taman ini bukan tanah pada umumnya, namun merupakan pasir yang berasal dari pantai laut selatan. Jadi, pengunjung yang berjalan tanpa alas kaki pun akan merasa nyaman ketika mengelilingi area taman. Selain lantai yang berpasir, taman ini juga terdapat tanaman sawo kecik yang tertata rapi berjajar berjumlah 76 pohon. Di depan kedhaton panjang tersebut terdapat bangunan pendopo yang megah dan mewah.  Pendopo yang bernama Sasana Sewaka tersebut dihiasi berbagai macam patung dengan gaya Yunani atau Eropa kuno. Patung bergaya Eropa tersebut tepat berada di depan pendopo yang berjumlah lebih dari 6 buah. Memang sangat unik, keraton dengan gaya arsitektur etnik Jawa dengan beberapa hiasan patung model Eropa.

Setelah menilik taman yang nyaman dan sejuk, bisa melanjutkan ke bangunan sebelahnya dekat dengan pintu masuk. Di dalam bangunan tersebut ada beberapa karya dan budaya warisan kerajaan jaman dulu. Mulai dari era Hindu-Budha hingga kerajaan Islam. Terdapat juga silsilah dinasti Mataram dari Ki Ageng Pemahanan hingga Pakubuwana IX. Beberapa artefak dan patung peninggalan kerajaan jaman dulu juga terdapat di bangunan tersebut, seperti batu candi, patung dewa, dan peninggalan yang lain.

Beberapa warisan budaya seperti gong beri, aneka dolanan Jawa, patung raja duduk di singasana, berbagai macam andong yang menjadi alat transportasi raja jaman dulu kala. Juga beberapa contoh peralatan yang digunakan oleh orang-orang Jawa seperti gejog lesung, bokor tempat menanak nasi yang berukuran besar. Di Keraton Surakarta juga terdapat lukisan.

Di luar bagunan ada kayu jati wungu yang merupakan potongan kayu peninggalan Sunan. Selain itu, terdapat sumur tua yang airnya sangat jernih, beberapa pengunjung memanfaatkan untuk berwudhu dan mencuci muka. Pengunjung boleh minta air tersebut kepada abdi dalem Keraton Surakarta, dengan memberi infak sekedarnya. Keraton Surakarta memang menyimpan keunikan tersendiri. Sejarah Keraton Surakarta terasa hidup ketika kita sambil menyusuri keraton diiringi cerita yang dibawakan abdi dalem yang bertugas sebagai pendamping tamu.

[awl-slider id=1799]

Share

Related posts

Leave a Comment