Seminar Keluarga: Tantangan & Harapan Keluarga Kristiani di Era Digital, GMIST Cempaka Putih, Jakarta

Share

Minggu (1/9/2024)

Di era digital saat ini, dunia berkembang dengan sangat cepat. Teknologi memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Namun, dengan perkembangan ini, keluarga Kristiani juga dihadapkan pada perubahan nilai-nilai yang ada di sekitar mereka. Pengaruh globalisasi, media sosial, dan kemajuan teknologi sering kali membawa norma-norma yang tidak selalu sejalan dengan prinsip-prinsip kekristenan. Tantangan ini semakin nyata bagi keluarga yang ingin mempertahankan nilai-nilai alkitabiah di tengah arus informasi yang sering kali bertentangan dengan ajaran Kristus.

Tantangan yang dihadapi keluarga Kristiani sangat beragam, mulai dari konten digital yang tidak sehat, hilangnya batasan privasi, hingga gangguan komunikasi antaranggota keluarga. Anak-anak dan remaja, khususnya, menjadi kelompok yang paling rentan terpengaruh oleh nilai-nilai dunia yang sering kali mempromosikan materialisme, egoisme, dan kebebasan tanpa batas. Di sinilah pentingnya peran keluarga untuk menjaga integritas iman dalam menghadapi tekanan dari luar.

Namun, perkembangan zaman ini juga membuka peluang bagi umat Kristiani untuk menjadi terang dan garam dunia. Teknologi bisa digunakan sebagai alat untuk membangun iman, mengakses materi rohani, dan mempererat komunikasi antara anggota keluarga. Umat Kristiani bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kabar baik, mengadakan doa bersama secara online, dan mengikuti ibadah serta seminar yang dapat memperkuat iman. Dengan demikian, teknologi tidak harus menjadi ancaman, melainkan alat yang memperkaya kehidupan rohani.

Sebagai bentuk pelayanan optimal kepada jemaat, GMIST Cempaka Putih, Jakarta pada Minggu (1/9) mengadakan kegiatan Seminar Digital Parenting dengan topik “Tantangan & Harapan Keluarga Kristiani di Era Digital.” Pada acara ini mengundang  Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri sebagai narasumber untuk memberikan wawasan kepada para orangtua mengenai cara menghadapi tantangan digital sambil tetap menjaga nilai-nilai Kristiani dalam keluarga. Ini adalah salah satu cara gereja membantu jemaatnya menghadapi era digital dengan iman yang kuat dan penuh harapan.

Share

Related posts

Leave a Comment