Senin (25/8/2025)
Salah fokus adalah kondisi ketika perhatian seorang remaja tidak tertuju pada hal yang seharusnya penting, melainkan teralihkan pada hal-hal yang kurang bermanfaat. Misalnya, saat belajar malah sibuk memikirkan media sosial, atau saat mengikuti kegiatan justru melamun dan tidak memperhatikan. Salah fokus bukan berarti remaja malas, tetapi lebih pada sulitnya menjaga perhatian pada hal yang benar-benar dibutuhkan.
Remaja dapat dikatakan salah fokus bila lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak mendukung perkembangan diri, misalnya terlalu lama bermain game, terlalu sibuk dengan penampilan, atau tidak bisa berkonsentrasi saat mendengar nasihat orang tua dan guru. Akibatnya, tugas sekolah, ibadah, maupun tanggung jawab lainnya terbengkalai karena pikiran tidak tertuju pada prioritas utama.
Dampak salah fokus bagi remaja cukup besar. Mereka bisa ketinggalan pelajaran, sulit meraih prestasi, kehilangan kesempatan berkembang, bahkan bisa terjebak dalam kebiasaan yang merugikan diri sendiri. Jika tidak diatasi, salah fokus membuat remaja sulit mencapai cita-cita dan bisa menimbulkan rasa menyesal di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk belajar mengatur perhatian dan menempatkan fokus pada hal yang benar.
Materi mengenai “remaja salah fokus” ini diberikan khusus kepada para remaja klasis wilayah Jawa, yang diselenggarakan di Gereja Toraja Bintaro pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Kegiatan ini menghadirkan Susi Rio Panjaitan sebagai narasumber untuk memaparkan dan membantu para remaja memahami pentingnya menjaga fokus, agar mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan berprestasi.
