MELATIH ANAK MANAJEMEN WAKTU

Oleh: Susi Rio Panjaitan   Di suatu sekolah, saya melihat pengumuman yang isinya kira-kira begini: “Dilarang mengantarkan PR, buku catatan, buku teks, agenda, dan perlengkapan belajar lainnya!” Apa yang ada di benak Anda jika membaca tulisan seperti ini di papan pengumuman sekolah? Ketika saya membaca tulisan itu, sesaat saya tercenung dan berpikir ada apa gerangan. Dengan tanpa mengkofirmasi kepada pihak sekolah, saya berasumsi bahwa ini adalah upaya preventif sekolah agar murid-murid di sekolah itu selalu membawa semua perlengkapan belajar atau pernah ada orang tua  yang datang ke sekolah untuk mengantarkan…

Read More

MELATIH ANAK BIJAK BERKATA DI DUNIA NYATA DAN MAYA

Oleh: Susi Rio Panjaitan Akhir-akhir ini semakin banyak timbul masalah akibat ketidakmampuan anak berkata bijak, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Bahkan, tidak sedikit yang berhadapan dengan hukum karena  hal ini. Kemampuan untuk berkata bijak, baik di dunia nyata maupun maya sangat penting karena dapat menciptakan komunikasi yang baik, membuat orang lain merasa dihargai, dan mencegah terjadinya konflik. Sebaliknya, jika anak tidak dapat berkata bijak di dunia nyata maupun maya, maka akan menimbulkan dampak negatif, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Mengejek, mencaci maki, berkata bohong, ujaran…

Read More

KETIKA PERAN ORANG TUA DIGANTIKAN AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

Oleh: Susi Rio Panjaitan AI (Artificial Intelligence) atau yang disebut juga kecerdasan buatan yang meniru kecerdasan manusia. AI tidak hanya digunakan orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak. Banyak anak menggunakan AI, baik untuk bermain maupun belajar. AI dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi anak-anak jika digunakan dengan bijak dan diawasi oleh orang tua. Sayangnya, saat ini semakin banyak ditemukan  anak yang memiliki kedekatan tidak wajar dengan AI. Artinya, anak menghabiskan sangat banyak waktu dengan AI dibanding dengan teman-teman dan orang tua. Selain itu, anak juga merasa nyaman dan menikmati kebersamaan…

Read More

MENGATASI PERUNDUNGAN (BULLYING) PADA REMAJA AUTIS

Oleh: Susi Rio Panjaitan “Mereka bilang saya ada kelainan”. Begitu kata klien saya, seorang remaja laki-laki autis yang berusia 17 tahun. Wajahnya tampak sedih ketika mengatakan hal itu. Saya cukup terkejut dan sedih. Pikir saya, anak ini ternyata paham apa artinya “kelainan” dan sedih ketika ada yang mengatakan ia kelainan. “Siapa yang bilang begitu?”, tanya saya. Lalu, dengan terbata-bata ia menyebutkan nama beberapa orang, termasuk ibunya. Dengan refleks saya memandang kepada ibunya yang duduk di samping saya. Tak ada yang saya katakan, tetapi sepertinya beliau mengartikan tatapan mata saya seperti…

Read More

MENGEMBANGKAN KECERDASAN KOLABORATIF ANAK

Oleh: Susi Rio Panjaitan Dalam sepanjang kehidupan individu, ada masa di mana ia harus bekerja sama dengan orang lain guna mencapai suatu tujuan yang tidak mungkin tercapai jika dikerjakan seorang diri. Dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan masyarakat, belajar di sekolah, bekerja di perusahaan atau lembaga lainnya, dunia bisnis bahkan self-employed (seseorang bukan karyawan dari suatu perusaan atau lembaga, tetapi bekerja untuk dirinya sendiri), individu harus bekerja sama dengan orang lain. Agar kerja sama dapat berjalan dengan baik dan tujuan bersama tercapai, individu harus memiliki kecerdasan kolaboratif.   Kecerdasan kolaboratif…

Read More

PROBLEMA SEKSUALITAS REMAJA AUTIS

Oleh: Susi Rio Panjaitan Autisme menyebabkan orang yang menyandangnya menghadapi tantangan khusus ketika berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain, berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan, mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi, memahami aturan sosial, memahami emosi orang lain, serta berperilaku.  Hal ini terjadi karena adanya gangguan perkembangan neurologis yang mengakibatkan cara kerja otak orang dengan autisme berbeda dengan cara kerja otak orang yang tidak dengan autisme. Autisme bukan penyakit dan tidak menular. Autisme melekat seumur hidup pada orang yang menyandangnya. Terjadinya autisme pada individu bukan sesuatu yang perlu disesali, diratapi, apalagi dikutuki. Dengan…

Read More

MENANAMKAN NILAI-NILAI KELUARGA PADA ANAK

Oleh: Susi Rio Panjaitan Dunia sedang berkembang sedemikian rupa. Teknologi digital dan internet memungkinkan terjadinya globalisasi dengan sangat cepat. Salah satu dampaknya adalah masuknya nilai-nilai baru dalam keluarga. Ada kalanya nilai-nilai tersebut berbeda sama sekali dengan nilai-nilai dasar dalam keluarga sehingga berisiko menimbulkan masalah dalam keluarga. Anak-anak dianggap membangkang kepada orang tua, sangat liberalis, melakukan seks bebas padahal seks bebas bertentangan dengan nilai-nilai agama yang diyakini keluarga, dan lain sebagainya. Bahkan, ada anak yang dianggap menjadi menyusahkan dan merepotkan keluarga karena berperilaku tidak adaptif.  Misalnya, demi dapat bergaya hidup mewah,…

Read More

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG INKLUSIF BAGI ANAK AUTIS

Oleh: Susi Rio Panjaitan Anak autis adalah anak dengan spektrum autisme (autism spectrum disorder/ASD). Autisme adalah kondisi neurodevelopmental yang memengaruhi kemampuan sosio-emosional, komunikasi, dan perilaku individu. Di Indonesia anak autis dikategorikan sebagai penyandang disabilitas. Dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dituliskan bahwa penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan…

Read More

MERAWAT KESEHATAN MENTAL ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS

Oleh: Susi Rio Panjaitan Banyak anak autis yang menghadapi tantangan dalam mengelola emosi. Mereka tidak mampu mengekspresikan emosi dengan tepat, dan kesulitan merespon berbagai stimulasi yang memancing emosi mereka. Selain itu, banyak anak autis yang memiliki hambatan di dalam berkomunikasi, baik dalam memahami bahasa orang lain (reseptif), maupun dalam mengungkapkan perasaan, pikiran, dan keinginan mereka (ekspresif). Hambatan dalam berkomunikasi sering kali memicu emosi negatif pada anak autis. Tertawa terbahak-bahak dalam waktu lama tanpa diketahui dengan jelas apa lucu sehingga ia tertawa, menangis tersedu-sedu dalam waktu lama tanpa alasan yang jelas,…

Read More

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK

Oleh: Susi Rio Panjaitan Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 Ayat (1) tertulis: “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dalam semua aspek, termasuk aspek perkembangan karakter. Karakter adalah hal yang sangat penting dari individu. Karakter individu sangat memengaruhi relasinya dengan siapa pun, bahkan memengaruhi kualitas hidupnya di sepanjang hayatnya. Itulah sebabnya, karakter individu perlu dibangun sejak dini. Undang-undang…

Read More