Oleh: Susi Rio Panjaitan
Kemampuan berbahasa sangat penting bagi anak karena itu merupakan kunci utama untuk komunikasi efektif. Bahasa membantu anak menyampaikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan mereka, serta membangun dasar untuk pemahaman dunia sekitarnya. Selain itu, kemampuan berbahasa juga mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan literasi anak. Melalui bahasa, anak dapat belajar, berinteraksi dengan orang lain, dan mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. Gangguan berbahasa pada anak dapat berdampak serius bagi perkembangan mereka. Misalnya: Anak akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, kesulitan memahami informasi, serta kesulitan dalam pembelajaran akademis. Gangguan berbahasa juga dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak, karena kemampuan berkomunikasi yang terbatas dapat menghambat interaksi dengan teman sebaya. Selain itu, anak dengan gangguan berbahasa dapat mengalami frustrasi dan rendah diri karena kesulitan menyampaikan pikiran dan ide mereka.
Salah satu gangguan perkembangan bahasa pada anak adalah Specific Language Impairment (SLI). SLI adalah gangguan perkembangan bahasa yang memengaruhi kemampuan anak untuk memahami dan menggunakan bahasa, meskipun secara umum kemampuan kognitif dan pendengaran anak tersebut normal. Anak dengan SLI mengalami kesulitan dalam aspek-aspek tertentu dari bahasa, seperti pemahaman tata bahasa, pembentukan kalimat, atau pengembangan kosakata. SLI dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan baik, belajar membaca, dan berinteraksi sosial. Gangguan ini bukan karena gangguan pendengaran, gangguan perkembangan intelektual, masalah emosional, atau kondisi medis lainnya.
Ada beberapa tanda yang patut dicurigai sebagai gejala gangguan Specific Language Impairment (SLI) pada anak, antara lain:
- Terlambat Bicara (Speech Delay) — Biasanya, anak dengan gangguan Specific Languange Impairment (SLI) mengalami keterlambatan yang signifikan dalam perkembangan kemampuan berbicara dan memahami bahasa (speech delay), tanpa adanya penyebab fisik atau neurologis yang jelas.
- Kesulitan dalam Berbicara — Anak mengalami kesulitan dalam menghasilkan suara atau merangkai kata-kata dengan benar. Kesulitan ini bukan karena masalah pendengaran, atau masalah organ bicara.
- Kesulitan dalam Memahami Bahasa — Anak mengalami kesulitan dalam memahami instruksi, pertanyaan, atau cerita. Akibatnya, ia tidak melakukan instruksi dengan tepat, atau jawaban yang ia berikan atas suatu pertanyaan salah. Ini terjadi bukan karena anak bodoh atau tidak taat, tetapi karena keterbatasannya dalam memahami kata-kata, kalimat, atau struktur bahasa yang kompleks.
Perlu dipahami bahwa ketika anak mengalami keterlambatan bicara (speech delay), mengalami kesulitan dalam berbicara, atau mengalami kesulitan dalam memahami bahasa, bukan berarti anak itu pasti gangguan Specific Language Impairment (SLI). Diperlukan asesmen lebih lanjut oleh ahli tumbuh kembang anak untuk dapat mengetahui secara jelas apa yang menyebabkan anak mengalami hambatan-hambatan tersebut.
Sama halnya dengan gangguan berbahasa dan berkomunikasi lainnya yang terjadi pada anak, gangguan Specific Language Impairment (SLI) menimbulkan berbagai masalah yang merugikan anak. Masalah tersebut antara lain:
- Mangalami Masalah dalam Keterampilan dan Relasi Sosial — Anak yang mengalami gangguan Specific Language Impairment (SLI) mengalami masalah dalam keterampilan bahasa, baik berbicara maupun memahami kata-kata. Kesulitan ini dapat mempengaruhi interaksi sosial anak. Ini karena anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif akibat keterbatasan dalam berbahasa. Padahal, komunikasi efektif merupakan kunci dalam membangun hubungan antar personal. Anak dengan SLI akan kesulitan dalam menyampaikan ide, pendapat, keinginan atau perasaannya dengan jelas, sehingga sulit baginya untuk terlibat dalam percakapan atau kegiatan kelompok. Hal ini berdampak pada kemampuannya dalam membentuk dan mempertahankan hubungan sosial dengan orang lain, terutama dengan teman sebaya. Keterampilan berbahasa yang terganggu juga akan mempengaruhi pemahaman anak terhadap norma sosial dan aturan komunikasi. Ini membuatnya sulit untuk berintegrasi secara efektif dalam lingkungan sosial.
- Mengalami Masalah Belajar — Gangguan Specific Language Impairment (SLI) pada anak berdampak signifikan pada kemampuan belajar anak. Keterampilan berbahasa dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami instruksi, menyampaikan ide atau pendapat, dan komunikasi dengan guru dan teman sebaya. Kesulitan dalam memahami instruksi yang diberikan oleh guru akan mempengaruhi kemampuan anak untuk mengikuti proses pembelajaran secara efektif. Keterbatasan anak dalam kemampuan berbicara atau menyampaikan ide/pendapat secara verbal akan menghambat partisipasi anak dalam diskusi kelas, presentasi, atau proyek kelompok. Keterampilan berbahasa sangat mempengaruhi kemampuan berpikir abstrak. Akibatnya, anak dengan SLI mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisa dan mencari solusi. Pada akhirnya, masalah dalam berbahasa mengakibatkan prestasi akademis anak menjadi rendah, terutama dalam mata pelajaran yang menitikberatkan pada pemahaman dan penggunaan bahasa, seperti membaca, menulis, dan mata pelajaran sosial.
- Mengalami Masalah Emosional —Anak dengan gangguan Specific Language Impairment (SLI) berpotensi mengalami masalah emosional. Kesulitan dalam berkomunikasi atau memahami bahasa akan menyebabkan anak menjadi frustasi dan cemas. Anak juga akan kesulitan dalam mengekspresikan diri secara efektif, Hal ini dapat menimbulkan ketegangan emosional pada anak. Karena anak juga mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, maka kondisi ini dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian. Perasaan ini dapat menimbulkan kecemasan, depresi, dan tingkat stres yang tinggi pada anak. Rasa tidak nyaman juga dapat muncul sebagai akibat kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Kondisi ini tentu berbahaya bagi status kesehatan mental anak.
- Mengalami Masalah Konsep Diri dan Rasa Percaya Diri — Gangguan Specific Language Impairment (SLI) yang dialami anak berdampak signifikan terhadap konsep diri dan rasa percaya diri anak. Komunikasi yang terganggu akibat kesulitan dalam berbicara atau berkomunikasi secara verbal dapat membuat anak merasa frustrasi, menilai diri buruk, dan menjadi tidak percaya diri. Komunikasi dan relasi sosial yang terganggu karena gangguan Specific Language Impairment (SLI) yang dialami anak dapat memengaruhi cara anak menilai dirinya sendiri, termasuk perasaan diterima dan dihargai oleh teman sebaya atau tidak. Prestasi akademis yang lebih rendah akibat gangguan ini dapat memengaruhi persepsi anak terhadap kemampuan belajarnya. Ini dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Anak dengan SLI bisa saja merasa tidak diperhatikan atau tidak dipahami oleh orang lain. Ia merasa tidak dikasihi dan tidak diterima. Rasa ini dapat membuat konsep diri dan rasa percaya diri anak menjadi buruk. Selain itu, tak jarang anak dengan SLI menerima stigma. Misalnya: anak gagu atau anak bodoh. Stigma ini tentu saja menimbulkan persepsi anak terhadap dirinya menjadi negatif.
Jika orangtua melihat tanda-tanda gangguan perkembangan berbahasa dan berkomunikasi pada anak, maka orangtua harus segera mencari bantuan profesional agar pada anak segera dilakukan asesmen guna mendapatkan penanganan yang tepat. Segera berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak, misalnya dokter spesialis anak, psikolog anak, atau konselor anak, yang profesional dan berpengalaman. Para profesional ini dapat melakukan asesmen awal untuk melihat apakah ada tanda-tanda gangguan berbahasa dan berkomunikasi pada anak, dan memberikan arahan lebih lanjut. (SRP)