Cerita Anak: Tenang, Jangan Terburu-Buru

Share

Bian sedang belajar di ruang belajarnya. Tiba-tiba ia merasa haus dan ingin mengambil minum di dapur.

 

“Cepat saja, nanti bisa lanjut belajar,” pikirnya sambil berdiri tergesa-gesa.

Tanpa menoleh, Bian menarik pintu ruang belajar dan BRAKK!

Pintu terhempas kencang ke dinding.

 

Mama yang kebetulan lewat di dekat pintu terkejut dan langsung teriak,

“Waduh, Bian! Hati-hati dong!”

 

Bian berhenti sejenak dan terdiam. Ia baru menyadari bahwa pintu yang terbanting bisa melukai dirinya atau membuat orang lain kaget.

 

Saat berjalan menuju dapur, Bian hampir tersandung keset kecil di lantai.

Tubuhnya hampir goyah ke belakang, tapi untungnya ia bisa menjaga keseimbangan dan tidak jatuh.

 

Mama mendekat dan berkata lembut,

“Bian, melakukan sesuatu tidak perlu buru-buru. Kalau kita tenang dan memperhatikan sekeliling, kita bisa mengerjakan semuanya lebih baik dan tetap aman.”

 

Bian mengangguk pelan.

“Iya, Ma… Bian hampir jatuh tadi. Mulai sekarang Bian mau lebih hati-hati, tidak terburu-buru, dan selalu memperhatikan sekeliling.”

 

Sejak itu, setiap kali melakukan apapun mulai belajar, berjalan, atau mengambil sesuatu, Bian selalu mengingat satu hal penting:

“Pelan, hati-hati, dan memperhatikan sekeliling membuat hasil lebih baik dan tetap aman.”

(/TR)

 

Share

Related posts

Leave a Comment