Sabtu (3/10/2020)
Pemerintah berupaya keras untuk menanggulangi penyebaran COVID-19. Sampai saat ini belum ditemukan obat serta vaksin sehingga memutus mata rantai penyebaran COVID-19 menjadi jalan terbaik. Melakukan pembatasan fisik (physical distancing) merupakan salah satu jalan terbaik dengan menjaga tubuh secara fisik berjarak 1-2 meter ketika melakukan kontak dengan individu lainnya. Pemerintah dengan tegas mengeluarkan berbagai kebijakan di segala bidang, termasuk di bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan telah mengeluarkan surat edaran mengenai pembelajaran dari rumah (Learning from Home). Siswa terpaksa harus belajar dari rumah dengan melakukan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
PJJ ini tidak mudah dilakukan. Siswa tidak bisa melakukan interaksi langsung dengan guru sehingga komunikasi yang terjalin sangat terbatas. Keterbatasan komunikasi menyebabkan terjadinya pemerolehan informasi dan intruksi dari guru sangat terbatas. Siswa tidak dapat bersosialisasi dengan siswa lainnya dan gurunya secara nyata sehingga memengaruhi emosional siswa itu sendiri. Jika PJJ secara daring menjadi bergantung dengan jaringan internet.
PJJ yang diberlakukan menjadikan peran orangtua menjadi sangat penting. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai tempat pendidikan anak yang pertama dan utama dalam membentuk karakter, nilai agama dan budi pekerti anak tetapi sekarang memiliki peran tambahan sebagai guru kedua bagi anak dalam PJJ saat ini. Mendampingi anak ketika belajar adalah sesuatu yang sangat penting bagi anak karena dapat membangun kedekatan antara orangtua dengan anak dan anak tidak merasa sendiri.
Peran penting orangtua dalam mendampingi anak dalam masa PJJ adalah sebagai pemberi semangat, memfasilitasi kebutuhan anak, tempat anak berdiskusi dan bertanya, membantu anak mengenali dirinya sendiri, melihat dan mengembangkan bakat anak dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
Dalam webinar yang diselenggarakan SDK Penabur Kota Jababeka pada Sabtu (3/10) semua dipaparkan secara jelas oleh narasumber Susi Rio Panjaitan, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri melalui topik “Kiat Sukses Mendampingi Anak Selama PJJ.”