Sabtu, 08 Juli 2017
Masa anak merupakan masa di mana anak mengalami perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. Agar masa ini dapat dilalui dengan baik oleh setiap anak maka perlu diupayakan pendidikan yang tepat bagi anak sejak usia dini. Sekolah Minggu mempunyai peranan penting sebagai media pendidikan untuk menciptakan anak menjadi generasi yang berkarakter.
Dalam mengisi masa liburan kenaikan kelas tahun ini, HKBP Perumnas Klender mengambil kesempatan untuk memberikan tambahan edukasi kepada anak agar menjadi Anak Sekolah Minggu yang Mandiri. Atas inisiatif HKBP Perumnas Klender mengadakan wisata edukatif dalam bentuk retreat kepada anak sekolah minggu kelas 4 SD-7 SMP. Kegiatan ini diselenggarakan selama 3 hari, tgl. 07-09 Juli 2017 di Villa Bukit Zaitun, Cisarua.
Pada hari kedua acara dipandu oleh Kak Susi Rio Panjaitan dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Sesi pertama, anak-anak ini diajak belajar mengenal takut akan Tuhan. Ketika anak-anak ini ditanya: takut itu bagaimana? Berbagai macam jawaban yang mereka berikan. Takut ke kamar mandi, takut gelap, takut kehilangan, takut mobil terbalik. Nah, kalau takut sama Tuhan itu bagaimana yah, sama tidak dengan rasa takut yang disebutkan tadi? Di sesi inilah anak diberikan pemahaman bahwa takut sama Tuhan tidak sama dengan perasaan takut tersebut. Takut akan Tuhan, berarti satu bentuk penghormatan kepada Tuhan dengan tindakan taat. Mengapa kita harus taat? Supaya hidup kita tertib. Ketika kita taat maka yang diuntungkan diri kita sendiri.
Anak-anak juga harus hormat kepada orangtua. Banyak kisah inspiratif yang menceritakan kesuksesan orang-orang besar karena memberikan penghormatan kepada orangtua. Siapa orangtua kita? Di rumah: Papa dan Mama, di sekolah minggu: kakak sekolah minggu dan Pendeta, di sekolah: para guru. Bagaimana sikap menghormati orangtua? Bicara yang sopan, mendengarkan perkataan orangtua dengan baik. Sifat-sifat baik lainnya yang perlu dipupuk sejak usia dini, antara lain: membantu orang tua, jujur (salah satu bentuk tindakan jujur yang dapat dilakukan di sekolah adalah tidak menyontek), rendah hati, menjaga kesehatan (tidak merokok, dan tidak main game berlebihan). Menambah wawasan ASM agar terhindar dari kecanduan main games, dalam sesi ini diputar beberapa klip dampak negatif akibat bermain game berlebihan.
Dalam sesi kedua mengangkat tema ASM yang Mandiri. Anak diperkenalkan untuk kenal diri anak dan lingkungannya. Dalam kesempatan ini, anak diajak nonton beberapa video, antara lain: Kisah si Aksa, Kisah Komal dari India dan kisah inspiratif Atlet Derek Redmond.
Anak diajarkan bahwa siapa pun tidak boleh memegang bagian tubuh pribadi anak. Anak yang mandiri itu anak yang bagaimana yah? Makan sendiri, mandi sendiri, mau ke sekolah makan sendiri, tidur tidak dikelonin lagi, demikian rupa-rupa jawaban anak-anak. Dari seluruh anak, hanya 1 orang yang tidak lagi harus disuruh untuk belajar atau membuat PR, sedangkan yang lainnya mengaku masih harus disuruh dulu. Untuk membereskan tempat tidur, hampir semua anak sudah merapikan tempat tidurnya sendiri. Mandiri adalah dimana kita bisa dan mau melakukan sesuatu sendiri tanpa harus disuruh apalagi dipaksa-paksa, demikian kata Kak Susi. Ada banyak keuntungan yang kita peroleh dengan menjadi anak mandiri. Anak yang tidak mandiri kelak akan susah maju.
Anak-anak secara aktif mengikuti seluruh acara, dapat terlihat dengan cukup banyak anak yang dengan berani maju untuk menjawab pertanyaan, seperti: Simon Purba, Fidel Saragi, Serena Sianturi, Eris Rahel Pakpahan, Marcell dan Josia Sihombing. Sedangkan Martin, Varia Sianipar, Daniel, Serafim dan Andrea mengajukan pertanyaan seputar video yang ditonton bersama. Dan Marcell, Deviana, Jonathan dan Bowo Simbolon dengan cakap memaparkan summary dari keseluruhan acara hari ini.