Selasa (23/7/2024)
Hari Anak Nasional 2024 di Indonesia dirayakan dengan penuh semangat oleh JKLPK Indonesia yang menyelenggarakan rangkaian kegiatan edukatif dengan narasumber Susi Rio Panjaitan. Susi Rio Panjaitan adalah seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Acara ini bertujuan memberikan edukasi kepada anak-anak remaja agar mereka terhindar dari segala bentuk kekerasan dan kejahatan yang mungkin mengancam. Kegiatan ini berlangsung di SMP Katolik Budi Mulia Pangururan, Samosir, Sumatera Utara, pada hari Senin, 22 Juli 2024.
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, di mana individu mengalami perkembangan fisik, mental, dan emosional yang signifikan. Mereka adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan kejahatan karena masih dalam tahap pencarian jati diri dan seringkali kurang memiliki pengalaman dalam mengatasi situasi berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan edukasi kepada remaja sejak dini agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri dan tumbuh dalam lingkungan yang aman.
Tema Hari Anak Nasional 2024, “Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” sangat relevan dengan tujuan dari kegiatan yang diadakan oleh JKLPK Indonesia. Dengan memberikan edukasi tentang perlindungan anak dan pencegahan kekerasan, diharapkan para remaja dapat merasa lebih aman dan terlindungi. Ketika remaja terlindungi dan mendapatkan pendidikan yang baik, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang mampu membawa kemajuan bagi Indonesia. Pendidikan yang diberikan dalam acara ini mencakup cara-cara menghindari situasi berbahaya, mengenali tanda-tanda kekerasan, dan langkah-langkah yang harus diambil jika mereka atau teman mereka mengalami kekerasan.
Kegiatan edukasi yang diberikan di SMP Katolik Budi Mulia Pangururan tidak hanya berfokus pada penyampaian materi tetapi juga melibatkan berbagai aktivitas interaktif yang menarik minat para remaja. Susi Rio Panjaitan, dengan pengalaman dan keahliannya, berhasil menciptakan suasana yang edukatif namun menyenangkan bagi siswa/siswi. Melalui pendekatan yang ramah dan penuh kasih sayang, remaja diajak untuk memahami pentingnya menjaga diri dan saling melindungi, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.