Bible Camp (Remaja) HKBP Serpong – Gunung Geulis Campsite Mega Mendung, Jum’at 07 Juli 2017

Share

Dalam memperlengkapi menjadi remaja yang berkarakter yakni remaja yang sehat rohani dan jasmani, cerdas serta produktif, dalam masa liburan sekolah kenaikan kelas tahun ini, remaja HKBP Serpong mendapatkan kesempatan menambah wawasannya melalui wisata edukatif dalam acara Bible Camp. Kegiatan ini diberikan kepada remaja usia 12-16 tahun di HKBP Serpong, yang diadakan selama 3 hari, tgl. 7-9 Juli 2017 di Gunung Geulis Campsite, Mega Mendung, Bogor. Acara pun dikemas dengan konsep camping ground.

Susi Rio Panjaitan dari Yayasan Rumah Anak Mandiri mendapat undangan untuk menjadi pemandu sesi I-III dalam diskusi dengan adik-adik remaja HKBP Serpong pada hari pertama.

Sesi I : Self Control

Sesi II : Relationship

Sesi III : Power of Hope

Berbagai ragam komentar yang dilontarkan ketika mereka ditanya apa sih masa remaja itu menurut mereka? Menurut remaja putri: “enak jadi remaja, bisa main-main, nggak polos lagi (maksudnya: dulu tidak tahu apa-apa 🙂 )”. Sedangkan kata remaja putra: “biasa aja, ga ada beda dengan SD”.

Enaknya lagi di masa remaja, punya HP, bisa pakai HP kapan saja, punya komputer/laptop sendiri, bisa nge’mall, boleh ikut camping, kongkow, punya uang sendiri, kenal lawan jenis, punya motor sendiri.

Ketika dilontarkan sebuah pertanyaan, kebiasaan anak-anak apa yang masih dilakukan sampai saat ini? Salah seorang anak cowok berceletuk, jika ia tidur masih dikelonin.

Karena masa remaja merupakan masa tanggung dan proses transisi terjadi, makanya para orangtua atau orang dewasa lainnya terkesan bawel memberi nasehat kepada remaja.

Selain mendapatkan pemaparan tentang dunia remaja dan diskusi bersama, dalam masing-masing sesi juga diisi dengan beberapa aktivitas.

Sesi pertama diisi dengan nonton video/klip bersama tentang bahaya pornografi terhadap perkembangan otak anak, bahaya kecanduan game online dan belajar menggali informasi pribadi diri anak seberapa besar mereka mengenal dirinya melalui pertanyaan: menuliskan KELEBIHANKU, KEKURANGANKU, HAL-HAL YANG SANGAT AKU SUKAI, HAL-HAL YANG TIDAK AKU SUKAI, MENCERITAKAN SEJUJURNYA TENTANG SIAPA DIRIMU MENURUT KAMU dan KAMU MAU, DIRI KAMU ITU SEPERTI APA.

Ternyata menurut para remaja ini, lebih mudah menuliskan kekurangan diri mereka, paling enak menuliskan apa yang disukai mereka dan yang paling menyedihkan menuliskan hal riil tentang diri mereka. Mengakhiri sesi pertama, Kakak pendamping remaja memberi sebuah kejutan manis kepada seorang remaja, bernama Mika Hutajulu yang berulang tahun ke-17 dengan memberikan sebuah kue ulang tahun.

Dalam Sesi kedua, remaja diajarkan untuk mengenal relationship apa saja yang mereka jalin dalam kehidupan sehari-hari, baik dengan teman sebaya, orangtua (termasuk guru/pejabat rohani/orang dewasa lainnya) dan Tuhan.

Aktivitas lain dalam sesi kedua ini, remaja belajar mengembangkan seberapa besar mereka mengenal pribadi temannya, khususnya kelebihan yang ada dalam diri teman mereka. Mereka belajar memaparkan apa saja kelebihan temannya sehingga teman yang dikenal mereka ini menjadi tahu ternyata ada hal-hal positif dalam dirinya yang mungkin tidak disadari. Lebih mudah menuliskan kelebihan teman daripada diri sendiri, menurut mereka. Keseruan dalam acara ini semakin bertambah dengan game yang menampilkan dua pasang remaja cowok bermain dengan mata tertutup berjalan menuju flip chart board dan menggambar dan mengambil bola dengan mendengarkan arahan dari pasangannya.

Acara yang berlangsung sampai malam hari ini ditutup dengan sesi ketiga. Di sesi ketiga diisi dengan aktivitas nonton video  inspiratif  tentang 4 Lilin dan Atlet Derek Redmond. Di penghujung kegiatan, remaja belajar membuat summary dari seluruh sesi I-III secara berkelompok dan masing-masing kelompok diwakili seorang temannya mempresentasikan dihadapan semua peserta.

Share

Related posts

Leave a Comment