Dadap Tangerang, Rabu (27/3/2019)
Masih banyak orang khususnya orangtua yang malu-malu bahkan beranggapan tabu berbicara tentang seks apalagi bicara kepada anak. Padahal ketika tabu menjadi alasan untuk tidak mengedukasi anak tentang seks, memicu minimnya edukasi seks kepada anak dan remaja. Minimnya edukasi dari orangtua dan juga sekolah akhirnya memicu anak mencari informasi sendiri. Internet merupakan sarana termudah untuk dijangkau anak yang dapat menyebabkan mereka salah menerima informasi.
Pendidikan seks merupakan hal penting yang wajib dipahami anak dan remaja sejak dini. Memang bukan hal yang mudah menjelaskan tentang seks kepada anak dan remaja. Oleh karena itu, sebagai orangtua perlu bersikap bijak dengan mau belajar untuk memperluas pengetahuannya sehingga mereka cakap dalam mengedukasi anak. Ketika orangtua sudah merasa percaya diri berdiskusi tentang seks dengan anaknya, maka dapat menghindarkan anak mendapat informasi yang tidak benar. Tentunya ketika berbicara tentang seks kepada anak, orangtua harus tahu dulu bagaimana teknik dan materi apa yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
Hal ini disampaikan Susi Rio Panjaitan (Yayasan Rumah Anak Mandiri) sebagai Psycho-Educator di dalam Seminar Parenting dengan tema “Pendidikan Seksual untuk Anak dan Remaja” yang diselenggarakan oleh Persekutuan Perempuan Gereja Methodist Indonesia (GMI) Dadap Tangerang pada hari Rabu (27/3).
