Tangerang, Sabtu (7/03/2020)
Anak-anak Sekolah Minggu (ASM) merupakan hari depan gereja karena masa depan gereja ada di pundak mereka. Oleh sebab itu, gereja perlu memberikan porsi pelayanan yang lebih untuk mempersiapkan mereka sedari dini agar mereka menjadi generasi penerus gereja yang berkualitas. Gereja akan dapat tenggelam di tengah zaman yang terus berkembang ini jika tidak dengan sungguh-sungguh mempersiapkan para ASM-nya.
Mendidik anak bukanlah perkara mudah. Untuk mempersiapkan anak-anak ini menjadi ASM berkualitas, Gereja membutuhkan orang-orang yang berkompeten di dalam pelayanan Sekolah Minggu. Sudah tidak tepat kini untuk melakukan pembiaran di mana orang-orang yang melayani Sekolah Minggu sekedar ada orang yang melayani di sana.
Agar pelayanan sekolah minggu memperoleh hasil yang maksimal dan optimal maka Gereja perlu menyiapkan Guru-Guru Sekolah Minggu yang siap melayani dan medidik anak. Tidak sedikit kendala yang dihadapi Guru Sekolah Minggu (GSM) di dalam pelayanannya, baik dari sisi anak yang dilayani atau dari sisi pribadi GSM itu sendiri.
Gereja Methodist Indonesia Jemaat Sion Dadap, Tangerang menyadari bahwa ASM adalah masa depan gereja. Menjadi bagian tanggungjawab gerejalah untuk selalu memberikan pelayanan maksimal kepada anak-anak sekolah minggu ini. Salah satu usaha yang dilakukan gereja dengan memberikan pembinaan kepada GSM.
Pada hari Sabtu (7/3) GMI Jemaat Sion memberikan ruang pembinaan untuk GSM dengan mengangkat tema “Mengenal Psikologi Perkembangan Anak.” Pembinaan ini mengundang Susi Rio Panjaitan, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri sebagai narasumber.
Diharapkan dengan pembinaan ini, GSM mendapat informasi siapa itu anak, bagaimana tahap tumbuh kembang mereka dan bagaimana teknik mengajar anak sekolah minggu yang tepat sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. Dalam pelayanannya, GSM juga perlu memperhatikan, sbb: komitmen mereka dalam pelayanan, kreatif dan inovatif dan hati yang sungguh-sungguh melayani.