Minggu (23/4/2023)
Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat, yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, saudara kandung, kakek, nenek, sepupu, dan lain sebagainya. Dalam keluarga anak dibesarkan dan diberikan pembelajaran awal dan menjalankan proses pertumbuhan dan perkembangan dirinya menuju ke tahap selanjutnya. Dalam keluarga, orangtua memberikan pengasuhan, baik dalam hal kasih sayang, perhatian, pengayoman, pendidikan dan kecukupan kebutuhan hidup kepada anak. Dalam keluarga orangtua mengajarkan kepada anak apa peran dan tanggung jawab anak, bagaimana berkontribusi sesuai pertumbuhan dan perkembangannya.
Orangtua tidak hanya mengajarkan namun untuk mendapatkan penghormatan dan kemuliaan dari anak, orangtua harus menjadi role model. Mendidik anak zaman kini, orangtua harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik karena anak tidak cukup hanya diberitahu, dikasih perintah atau diinstruksi. Orangtua harus dapat menjalankan berbagai peran dalam mendampingi anak-anaknya terlebih anak yang masuk masa remaja. Ada banyak hal di luar sana yang sedang mengintai anak-anak kita. Orangtua harus dapat melakukan kontrol, pengawasan dan perlindungan secara baik dan tepat kepada anak agar mereka selamat dan tidak lari kepada yang lain.
Dalam diskusi parenting yang diselenggarakan GKI Kebayoran Baru Jakarta pada Minggu (24/4) dalam topik “Aku dan Keluargaku” orangtua yang memiliki ASM yang akan memasuki remaja diberikan ruang untuk mendapat tambahan wawasan mengenai remaja. Mengundang Susi Rio Panjaitan, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri sebagai pemantik diskusi, orangtua berbagi pengalaman dan informasi. Sekalipun ada banyak kenikmatan, tantangan bahkan hal yang menakutkan di luar sana, rumah dan keluarga akan menjadi tempat anak untuk kembali pulang untuk mendapatkan kekuatan, kedamaian, ketentraman, penghiburan dan pengharapan sehingga mereka menjadi pribadi yang sehat dan kuar menjalani masa remajanya.
