Senin (24/07/2023)
Belakangan ini kita banyak mendengar kabar tentang anak yang tidak enak untuk didengar. Masyarakat umum mengatakan telah terjadi pergeseran moral, nilai dan budi pekerti ke arah negatif pada anak masa kini. Banyak yang mengatakan ini dampak dari kemajuan internet di mana anak-anak tidak dipersiapkan untuk menerima kemajuan tersebut terlebih didalam menggunakan gadget sehingga timbul masalah sosial pada anak.
Menurut sosiolog Kartini Kartono, patologi sosial atau penyakit sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin kebaikan dan hukum formal.
Patologi sosial pada anak yang terjadi saat ini sudah harus mendapat perhatian serius untuk ditindaklanjuti. Bullying, tawuran antar pelajar, adiksi game online, narkoba, pembangkangan, pelanggaran tata tertib, agresif, pornografi, prostitusi bahkan bunuh diri menjadi topik berita dan keluhan di masyarakat. Ini menjadi permasalahan kompleks yang tidak mudah diselesaikan dan membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Anak merupakan generasi penerus bangsa. Kelak maju atau mundurnya suatu bangsa ada di pundak anak yang ada saat ini. Sudah semestinya anak-anak yang ada saat ini dipersiapkan dan diperlengkapi sebaik mungkin sehingga mereka dapat menyambut tongkat estafet untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita bangsa.
Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2023, Batak Center menyelenggarakan Diskusi Publik secara hybrid pada Senin, 24 Juli 2023. Mengundang salah seorang narasumber Susi Rio Panjaitan, Psycho Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Adapun tema yang diangkat dalam Diskusi Publik ini “Mengatasi Patologi Sosial pada Anak”. Diharapkan melalui diskusi ini akan mendapatkan pertukaran ide, pandangan dan pengetahuan sehingga memperoleh perspektif baru, informasi tambahan, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang patologi sosial pada anak dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.