Bakkara, Sumut, Kamis (27/12/2018)
A-B-C
Anak Batak Ceria
Marlas Roha Hita, Tutu Situtu, Yes.. Yes…
Anak Batak Ceria merupakan aktivitas anak yang adalah salah satu agenda kegiatan Gerakan Cinta Danau Toba dan sudah dilakukan sejak GCDT ke-2. Anak Batak Ceria diisi dengan kegiatan seminar untuk anak, panggung boneka, painting collaboration dan umpama/umpasa/pandohan yang dilaksanakan pada hari Kamis (27/12)
Tahun ini, Bakkara terpilih menjadi titik pusat Gerakan Cinta Danau Toba ke-4 2018 yang diprakarsai oleh Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT). Bakkara merupakan sebuah wilayah di pinggiran Barat Daya Danau Toba, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Sejak tahun 2015, Gerakan Cinta Danau Toba telah rutin dilakukan setiap tahun oleh YPDT. GCDT IV berlangsung dari tgl. 27-30 Desember 2018.
Anak Batak Ceria dihadiri oleh Ibu Camat Baktiraja (Astri Br. Manullang) dan beliau dengan suka cita memberikan kata sambutan membangun semangat yang luar biasa kepada seratusan anak-anak yang hadir dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kegiatan Anak Batak Ceria dipandu oleh Susi Rio Panjaitan (Yayasan Rumah Anak Mandiri) dan Pdt. Marihot Siahaan khusus umpama/umpasa/pandohan. Dalam setiap kegiatan memasukkan unsur menanamkan rasa cinta kepada tanah air, Indonesia Raya.
Adapun kegiatan Anak Batak Ceria
- Seminar anak
Dibawakan Susi Rio Panjaitan, mengajarkan kepada anak untuk tidak lupa kepada asal usul anak, menjadi anak memiliki jati diri.
- Panggung boneka
Kakak-kakak dari Bakkara ambil bagian menjadi aktor membawakan cerita tentang kebajikan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat Bakkara.
- Painting Collaboration
Sekelompok anak mengambil bagian bekerja sama mewarnai sebuah gambar sampai selesai.
Ada 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 17 orang anak.
Tema dari 4 gambar tersebut adalah gambar Raja Sisingamangaraja XII, Pohon Mangga Toba, Danau Toba dan Huta Bakkara.
- Umpama/umpasa/pandohan
Ada 7 orang anak, masing-masing membawakan atau membacakan umpama/umpasa (pantun berbahasa Batak) dan pandohan (puisi berbahasa Batak).
Kegiatan Anak Batak Ceria diharapkan dapat menanamkan dalam diri anak untuk memiliki kesadaran sejarah, budaya dan lingkungan. Memiliki rasa percaya diri yang sehat, jiwa kepatriotan, anak yang cerdas, tidak malu menjadi orang Batak, bangga menjadi anak Indonesia dan kelak menjadi generasi penerus bangsa yang handal dan bertanggung jawab.