Pondok Gede, Rabu (4/12/19)
Masa remaja merupakan suatu periode peralihan masa kanak-kanak menuju masa dewasa dengan kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat pada anak laki-laki dan anak perempuan untuk menjadi dewasa. Rentang usia remaja berkisar antara 10 sampai 18 tahun. Populasi remaja di Indonesia berada pada jenjang Sekolah Menengah Pertama hingga ke Perguruan Tinggi.
Masa remaja dikenal dengan masa pubertas yang sangat memengaruhi keadaan fisiologis, psikologis maupun sosial remaja. Masa pubertas ditandai dengan kematangan hormonal, organ-organ reproduksi yang mulai berfungsi dan tanda seks sekunder yang mulai muncul sehingga memengaruhi perubahan tubuh dan emosional.
Pengetahuan remaja mengenai seksual dan dampak dari seks bebas masih sangat rendah. Remaja sering tidak mendapatkan informasi yang transparan tentang masalah seksual dan kesehatan reproduksi. Sumber informasi utama remaja diperoleh dari teman sebaya, internet sedangkan dari sumber yang benar seperti sekolah dan orangtua sangat rendah tingkatnya. Selain itu, remaja juga lebih nyaman berbicara mengenai seksualitas dengan teman.
Rendahnya pengetahuan remaja akan hal ini sehingga seringkali mereka kurang siap dalam menerima perubahan yang terjadi pada tubuh mereka. Belum lagi dampak negatif yang dapat timbul akibat dari perilaku seksual, yaitu pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan (KTD), aborsi, depresi, AIDS, dan penyakit menular seksual.
Salah satu bentuk tanggung jawab sosial sekolah kepada peserta didiknya, SMPK St. Markus II Pondok Gede pada hari Rabu (4/12) memberikan pelayanan Pendidikan Seks untuk Remaja Putri Kelas 7. Tema yang diangkat dalam pengedukasian hari ini “My Body is Mine” bersama Susi Rio Panjaitan, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Diharapkan setelah mendapat pendidikan ini, Remaja Putri Kelas 7 akan semakin mengenal diri mereka secara utuh dan mampu menghormati diri mereka sendiri sehingga orang lain pun akan melakukan hal yang sama.
