Senin (26/06/2023)
Gawai (gadget) sudah menjadi barang wajib bagi setiap orang di masa kini. Gawai bukan lagi barang mewah yang hanya dimiliki segolongan orang, atau hanya milik orang dewasa. Saat ini gawai sudah menjadi barang keseharian anak, baik anak yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Banyak manfaat yang diperoleh dari gawai sayangnya juga membawa dampak negatif terlebih ketika digunakan dengan tidak bijaksana terlebih pada anak yang menggunakan gawai secara berlebihan dan tanpa adanya pengawasan. Sekalipun belum ada angka pasti berapa jumlah anak yang mengalami kecanduan gawai namun dari sejumlah kasus yang terungkap di publik bahkan hasil penelitian menunjukkan fenomena kecanduan gawai pada anak saat ini memprihatinkan.
Penggunaan gawai secara berlebihan oleh anak akan berdampak pada tumbuh kembang mereka baik fisik maupun psikis. Untuk mengetahui lebih dalam tentang kecanduan gawai pada anak Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK) di Indonesia mengadakan acara Diskusi Publik pada Senin (26/6) lewat daring. Mengundang narasumber dr. Nicholas Hardi, Sp. KJ (Dept. Ilmu Kedokteran Jiwa & Perilaku, Fak. Kedokteran & Ilmu Kesehatan Univ. Katolik Indonesia Atma Jaya) dan moderator Susi Rio Panjaitan, M.Si, C.T (Psycho-Educator Yayasan Rumah Anak Mandiri).
Topik diskusi yang dibawakan oleh dr. Nicholas Hardi, Sp. KJ antara lain: Apa itu Adiksi Perilaku; Mekanisme Terjadinya Adiksi Perilaku; Kecenderungan Adiksi pada Remaja (Anak); Manfaat memahami Adiksi. Pemaparan ini menjadi materi diskusi kali ini. Dibutuhkan pengawasan dan kontrol kepada anak agar mereka terhindar dari adiksi (kecanduan) gawai yang memberikan dampak negatif.