MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MANAJEMEN WAKTU PADA ANAK ADHD

Share

Oleh: Susi Rio Panjaitan

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan individu dalam memperhatikan, mengontrol impuls, dan mengelola energi berlebih (hiperaktivitas). ADHD  memiliki beberapa ciri-ciri yang tampak lewat perilaku, kognisi, dan fungsi sosial individu, antara lain: sulit berkonsentrasi; sulit mempertahankan perhatian pada tugas atau aktivitas; mudah terdistraksi oleh rangsangan eksternal atau pikiran sendiri; kesulitan dalam mengorganisir tugas dan aktivitas; hiperaktivitas; sulit untuk duduk diam atau beristirahat; sering tampak gelisah; sulit menahan diri dari bergerak atau berbicara secara berlebihan; sulit mengendalikan impuls untuk bertindak tanpa memikirkan konsekuensi; tidak sabar; sering melakukan tindakan merusak;  kurang perencanaan sebelum bertindak; kesulitan dalam menunggu giliran dan menjaga kontrol diri; kesulitan dalam membaca sinyal sosial dan merespons dengan tepat; sulit menahan diri dari komentar atau tindakan yang dapat mengejutkan orang lain; sulit membangun dan memelihara hubungan interpersonal; emosi tidak stabil; rentan terhadap perubahan suasana hati dan respons emosional yang intens; kesulitan dalam mengatasi frustrasi, mengalami kesulitan dalam merespons tanggapan negatif; memiliki energi yang tinggi; sulit untuk mengendalikan energi, sulit untuk ditenangkan atau beristirahat bahkan dalam situasi yang seharusnya tenang; memiliki masalah akademis; kesulitan dalam mempertahankan fokus di kelas; kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis; kesulitan dalam menghadapi performa sekolah yang bervariasi; mengalami kesulitan dalam belajar; kesulitan dalam mengatur diri sendiri; kesulitan dalam merencanakan dan menyelesaikan tugas-tugas rutin; serta kesulitan dalam memahami norma sosial dan berpartisipasi dalam aktivitas kelompok. Jika tidak segera dibantu dalam mengatasi berbagai kesulitan ini, maka akan timbul berbagai persoalan yang merugikan anak. Oleh karena itu, mereka perlu dilatih untuk menguasai berbagai keterampilan, salah satu di antaranya adalah keterampilan manajemen waktu.

Keterampilan manajemen waktu adalah keterampilan dimana individu mampu mengalokasikan dan mengelola waktu dengan efisien untuk mencapai tujuan secara optimal. Manajemen waktu meliputi perencanaan, pengaturan prioritas, pelaksanaan tugas dengan efisien, dan evaluasi. Dengan menguasai keterampilan manajemen waktu, maka produktivitas anak ADHD akan meningkat, anak akan dapat menyelesaikan tugas dengan efektif, tujuan pekerjaan atau pembelajarannya tercapai, terhindar prokrastinasi (kecenderungan untuk menunda), dan terhindar dari stres. Sebaliknya, jika anak ADHD tidak mengembangkan keterampilan yang baik dalam manajemen waktu, berbagai akibat dapat muncul dan  memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Mereka akan kesulitan dalam menyelesaikan tugas; kinerja akademis menurun; terlambat atau tidak dapat penyelesaian tugas sehingga memperoleh nilai yang jelek; mengalami stres dan kecemasan; bertambah beban emosional; mengalami masalah dalam hubungan sosial; kesulitan berpartisipasi dalam kegiatan bersama; merasa dikejar oleh waktu; kurang rasa percaya diri; perilaku impulsif menjadi lebih tinggi; tidak mandiri; berisiko mengalami gangguan kesehatan fisik; berisiko melakukan perilaku berisiko seperti: vandalism, merokok, mengkonsumsi narkoba, mengkonsumsi pornografi, dan lain-lain; mengalami keterlambatan dalam perkembangan pribadi dan sosial; serta berisiko mengalami gangguan kesehatan mental yang sangat serius.

Oleh sebab itu anak ADHD perlu didukung dan dibimbing untuk mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Membantu anak ADHD mengembangkan keterampilan manajemen waktu memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan kerjasama antara orangtua, guru, dan para profesional. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan guna membantu anak ADHD dalam mengembangkan keterampilan manajemen waktu.

Membuat Jadwal Kegiatan yang Konsisten

Buat kegiatan harian yang konsisten dengan jadwal tidur, makan, dan waktu belajar. Pastikan ada waktu khusus untuk bermain, beristirahat, mengerjakan pekerjaan rumah, dan mengerjakan tugas sekolah. Membuat kegiatan dan jadwal yang konsisten memberikan struktur yang jelas kepada anak, membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan setiap hari, membuat anak merasa lebih aman dan stabil, mengurangi kecemasan dan stres, membantu anak untuk memahami konsep prioritas dan mengidentifikasi tugas yang perlu diprioritaskan, melatih anak untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu, meningkatkan konsentrasi, terhindar dari kecenderungan menunda (prokrastinasi), meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab pada anak, memberikan prediktabilitas dan memudahkan anak untuk beradaptasi saat terjadi perubahan, membantu anak memahami arti perencanaan dan pentingnya merencanakan kegiatan, dan memudahkan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi.

Membuat Jadwal Visual

Membuat jadwal visual adalah strategi yang efektif dalam membantu anak ADHD mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Gunakan jadwal visual dengan gambar dan warna untuk membantu anak memahami urutan kegiatan harian. Tempelkan jadwal di tempat yang terlihat dan mudah diakses. Jadwal visual memberikan gambaran yang jelas dan konkret tentang aktivitas sehari-hari; membantu anak dalam memahami urutan waktu dan kegiatan yang diharapkan; mengurangi kecemasan dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi; menciptakan rasa aman dan nyaman pada anak; gambar atau simbol-simbol pada jadwal membantu meningkatkan fokus anak dan membantu anak untuk berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dengan lebih mudah; anak dapat belajar merencanakan hari mereka; membantu anak dalam memahami durasi setiap kegiatan dan mengalokasikan waktu dengan lebih baik; anak dapat lebih baik memahami urutan kegiatan dan tugas sehari-hari; membantu anak mengembangkan pemahaman tentang konsep waktu; membantu anak memahami berapa lama waktu yang dihabiskan untuk setiap kegiatan dan membantu mereka belajar mengatur waktu secara efisien; dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara anak, orangtua, dan guru karena membantu semua pihak memiliki pemahaman dan ekspektasi yang seragam tentang kegiatan; dapat berfungsi sebagai pengingat yang konstan tentang tugas dan kegiatan yang akan datang; serta mendukung anak untuk tetap fokus pada apa yang perlu mereka lakukan.

Alokasi Waktu

Membuat alokasi waktu adalah langkah penting dalam membantu anak ADHD mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Ini bermanfaat membantu anak memahami pentingnya menentukan prioritas dalam kegiatan sehari-hari; melatih anak untuk mengidentifikasi tugas yang perlu diselesaikan lebih dahulu; anak belajar mengelola waktu secara efisien dengan cara memberikan sejumlah waktu yang ditetapkan untuk setiap kegiatan; menghindari pemborosan waktu dan meningkatkan produktivitas; terhindar dari kecenderungan melakukan penundaan (prokrastinasi); membantu anak mengatasi rasa terbebani; membantu anak untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu; mengurangi distraksi dan meningkatkan kemampuan anak dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif; menciptakan struktur harian yang konsisten; membantu anak merasa lebih aman dan stabil; meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab pada anak serta mempersiapkannya untuk menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks di masa depan; membantu anak untuk memahami betapa pentingnya mengatur tugas sepanjang hari; membantu anak dalam manajemen waktu jangka panjang; anak belajar merencanakan hari dengan lebih baik yang mendukung perkembangan keterampilan perencanaan; serta memudahkan anak dan orangtua untuk secara teratur melakukan evaluasi terhadap penggunaan waktu dan melakukan penyesuaian jika diperlukan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Menggunakan Alat Pengingat dan Pemberitahuan

Gunakan pengingat visual atau auditif, seperti alarm atau timer untuk membantu anak beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Menggunakan alat pengingat dan pemberitahuan bermanfaat membantu memperjelas ekspektasi terkait tugas dan kegiatan yang dijadwalkan; anak mendapatkan petunjuk yang jelas tentang apa yang perlu dilakukan; membantu anak mengingatkan tugas-tugas atau tanggung jawab penting yang harus dikerjakan; mengurangi risiko lupa atau mengabaikan pekerjaan yang harus dilakukan; membantu menciptakan konsistensi dalam menjalankan aktivitas harian; memberikan sinyal kapan waktu untuk beralih antar kegiatan; memberikan isyarat untuk mengakhiri satu aktivitas dan beralih ke yang lain; membantu anak dalam perpindahan antar tugas dengan lancar; membantu mengatur waktu dengan lebih terstruktur dan efisien; anak dapat membagi waktu secara lebih baik antara berbagai kegiatan; membantu mengatasi kecenderungan menunda (prokrastinasi); mendorong anak untuk mengerjakan tugas pada waktunya;  pemberitahuan sebelum aktivitas dapat membantu mengurangi kecemasan anak terkait perubahan atau transisi; memberikan waktu untuk anak bersiap secara mental; meningkatkan tanggung jawab dan kemandirian anak dalam mengerjakan tugas; mengingatkan untuk beristirahat sehingga membantu menjaga keseimbangan dan mencegah kelelahan pada anak; dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara anak, orangtua dan guru; dan menjaga konsistensi dalam pengelolaan waktu di berbagai situasi.

Membuat Prioritas Tugas

Bantu anak mengidentifikasi dan menetapkan prioritas pada tugas-tugas mereka. Ajarkan mereka cara menilai mana tugas yang harus diselesaikan lebih dahulu.

Membuat prioritas tugas merupakan langkah kunci dalam membantu anak ADHD mengembangkan keterampilan manajemen waktu karena membantu anak untuk fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak; mengurangi risiko terlalu banyak waktu dihabiskan untuk hal-hal yang kurang signifikan; membantu mengurangi beban dan fokus pada hal yang paling penting; terhindar dari kecemasan dan stres; membantu dalam alokasi waktu yang lebih efisien; menghindari pemborosan waktu pada tugas yang kurang penting; anak belajar memberikan urutan pada tugas-tugas berdasarkan prioritas; membantu anak memahami konsep waktu dan alokasi yang tepat; melatih anak untuk merencanakan hari mereka dengan lebih baik; membangun keterampilan perencanaan yang esensial untuk manajemen waktu yang efektif; membantu mengatasi kecenderungan untuk menunda (prokrastinasi) dengan fokus pada tugas yang harus diselesaikan; memotivasi anak untuk mengerjakan tugas tepat waktu; anak dapat fokus lebih baik pada satu tugas ketika tahu itu adalah prioritas utama; membantu mengurangi distraksi dan meningkatkan konsentrasi; membantu anak dalam pengambilan keputusan sehari-hari; meningkatkan kemampuan anak untuk menilai urgensi dan pentingnya suatu pekerjaan; menghindari situasi dimana anak memiliki terlalu banyak tugas sekaligus; anak belajar untuk mengambil tanggung jawab dalam menentukan dan menetapkan prioritas; meningkatkan kemandirian dan inisiatif pada anak; memungkinkan anak untuk secara teratur mengevaluasi tugas-tugasnya; melakukan penyesuaian prioritas jika diperlukan berdasarkan perubahan kebutuhan atau urgensi; anak dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana waktu dapat diatur dan dimanfaatkan dengan baik; serta memupuk kepekaan anak terhadap konsep manajemen waktu.

Bimbingan dari Orangtua

Berikan bimbingan aktif dan dukungan dalam mengelola waktu. Libatkan diri dalam pengawasan positif dan memberikan pujian saat anak berhasil melaksanakan tugas atau mematuhi jadwal.

Membuat Alokasi Waktu untuk Istirahat

Sertakan waktu istirahat dalam jadwal harian. Istirahat membantu mengurangi kelelahan dan mempertahankan fokus saat menghadapi tugas-tugas yang menantang.

Kolaborasi dengan Sekolah

Kolaborasi dengan guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang mendukung keterampilan manajemen waktu. Diskusikan cara-cara tertentu yang dapat diterapkan di kelas.

Menggunakan Metode Bermain

Gunakan permainan atau kegiatan yang melibatkan manajemen waktu untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan.

Melibatkan Para Ahli

Konsultasikan dengan para ahli, misalnya ahli pendidikan anak berkebutuhan khusus, psikolog anak, dokter atau terapis untuk mendapatkan saran khusus. Para ahli terkait dapat membantu anak dalam mengembangkan strategi khusus sesuai dengan kebutuhan anak.

Melibatkan Anak dalam Proses Perencanaan

Melibatkan anak dalam perencanaan jadwal dan aktivitas mereka sendiri dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan pengendalian diri pada anak.

Menjadi Role Models

Tunjukkan perilaku manajemen waktu yang positif sebagai contoh yang dapat mereka ikuti.

Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk fleksibel dan memodifikasi strategi sesuai dengan karakteristik spesifik anak. Konsistensi dan pemberian pujian akan membantu memperkuat keterampilan manajemen waktu pada anak. (SRP)

Share

Related posts

Leave a Comment