Pra-Kongres Anak & Remaja: Hak Anak, GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Share

Minggu (23/6/2024)

Menurut undang-undang Indonesia, anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan. Hak anak di Indonesia diatur dalam berbagai undang-undang, termasuk Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 yang telah diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Hak-hak tersebut meliputi hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, mendapatkan pendidikan, bermain, mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, serta hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan negara. Hak-hak ini harus dijamin dan dilindungi oleh negara, keluarga, dan masyarakat.

Selain memiliki hak, anak juga memiliki kewajiban yang perlu dipahami dan dilaksanakan. Kewajiban anak termasuk menghormati orang tua, guru, dan orang yang lebih tua, serta menjalankan ajaran agama dan etika yang berlaku dalam masyarakat. Mendidik anak tentang hak dan kewajiban mereka sangat penting agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan memahami posisi serta peran mereka dalam masyarakat.

Dalam rangka mengedukasi anak-anak tentang hak dan kewajiban mereka, GBKP Klasis Bekasi-Denpasar mengadakan kegiatan Pra-Kongres Anak & Remaja dengan tema “Hak Anak”, pada hari Senin, 17 Juni 2024. GBKP Klasis Bekasi-Denpasar menyelenggarakan acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak dan remaja tentang hak-hak mereka, sebagaimana yang diatur dalam undang-undang Indonesia. Dalam kegiatan ini, hadir sebagai narasumber Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam kepada peserta tentang pentingnya hak anak serta bagaimana hak-hak tersebut dapat dilindungi dan dipenuhi. Diharapkan anak-anak tidak hanya mengetahui hak-hak mereka tetapi juga memahami tanggung jawab yang mereka emban, sehingga dapat berkontribusi secara positif dalam lingkungan mereka.

 

Share

Related posts

Leave a Comment