Pelatihan : Perkembangan Pra Remaja & Anak Berkebutuhan Khusus, HKBP Depok 2 & Parung Panjang

Share

Minggu (6/10/2024)

Pada masa pra-remaja, anak-anak mengalami perubahan signifikan baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Periode ini umumnya terjadi pada usia 9 hingga 12 tahun, ketika anak mulai memasuki fase perkembangan menuju masa remaja. Mereka mulai mengembangkan pemahaman yang lebih kompleks tentang diri dan lingkungannya. Di sisi lain, anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau emosional yang memengaruhi proses belajar dan kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan. Di Indonesia, hak-hak spiritual dan keagamaan anak-anak berkebutuhan khusus dijamin oleh Undang-Undang, memastikan bahwa mereka mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan dan layanan agama.

Seiring dengan bertambahnya jumlah anak berkebutuhan khusus, penting bagi para pendidik dan pelayan anak untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan spesifik mereka. Untuk mendukung hal ini, HKBP Depok 2 bekerja sama dengan HKBP Parung Panjang menyelenggarakan pelatihan khusus bagi para guru Sekolah Minggu lewat kegiatan Pembinaan Guru Sekolah Minggu. Pelatihan ini diadakan pada Sabtu, 28 September 2024, dengan tujuan memperlengkapi para guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memberikan layanan pendidikan agama yang inklusif dan optimal. Mengingat pentingnya pemahaman terhadap perkembangan pra-remaja serta tantangan yang dihadapi anak berkebutuhan khusus, pelatihan ini menjadi kesempatan berharga bagi para guru.

Dalam pelatihan ini, Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri, diundang untuk memberikan wawasan mengenai perkembangan pra-remaja dan psikologi anak berkebutuhan khusus. Dengan latar belakangnya sebagai seorang ahli dalam bidang psikologi anak dan pendidikan inklusif, Susi Rio memberikan pemaparan mendalam tentang cara memahami dan mendampingi anak-anak ini dalam proses belajar mereka. Para guru Sekolah Minggu diberikan panduan praktis untuk mengidentifikasi kebutuhan unik setiap anak, serta cara-cara efektif untuk mengajarkan nilai-nilai keagamaan kepada mereka.

Diharapkan melalui kegiatan ini manfaat besar yang diperoleh para guru. Harapannya mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan anak pra-remaja dan anak berkebutuhan khusus, tetapi juga keterampilan praktis dalam mendampingi dan mendidik mereka. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, para guru Sekolah Minggu menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan di lapangan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih inklusif dan penuh kasih sayang kepada setiap anak layan mereka.

Share

Related posts

Leave a Comment