Minggu (20/10/2024)
Menjadi pendidik di sekolah minggu bukan sekadar menjalankan peran mengajar, tetapi juga menjadi sosok yang digugu dan ditiru. Sebagai figur yang dipercayai oleh anak-anak dan orang tua, mereka dituntut untuk memiliki kualitas diri yang baik serta profesionalisme tinggi. Meski tidak diakui sebagai profesi formal seperti guru pada umumnya, peran ini membawa tanggung jawab besar dalam membentuk karakter, memperkuat nilai-nilai keimanan, dan mempersiapkan masa depan anak. Oleh karena itu, keseriusan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab menjadi hal mutlak.
Meskipun tidak menerima imbalan material seperti guru di sekolah formal, komitmen tetap menjadi pilar utama. Melayani di sekolah minggu adalah panggilan hati untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Hal ini menuntut kesediaan menjadi teladan, menunjukkan profesionalitas, serta sikap rendah hati. Kemampuan bekerja sama dengan rekan, pimpinan gereja, dan orang tua juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan mendukung perkembangan anak. Integritas dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan diperlukan agar tetap konsisten dalam pelayanan.
Di berbagai bidang pekerjaan, nilai-nilai seperti profesionalisme, integritas, komitmen, dan ketangguhan adalah kunci keberhasilan. Begitu juga dalam pelayanan mendidik anak-anak di sekolah minggu. Pendidik yang berintegritas mampu menanamkan nilai-nilai positif, menjadi contoh yang baik, dan bekerja sama dengan pihak lain untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. Ketangguhan dibutuhkan agar semangat tetap terjaga meskipun menghadapi beragam tantangan.
Pembinaan di GKPI Resort Tangerang, Banten, yang digelar Sabtu, 19 Oktober 2024, menghadirkan Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri sebagai narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pendidik semakin memahami bahwa peran mereka berdampak jauh lebih luas dari yang terlihat; tak hanya bagi anak-anak saat ini, tetapi juga untuk masa depan mereka. Dengan sikap profesional, komitmen kuat, dan kemampuan bekerja sama, mereka bisa menjadi sosok inspiratif yang membentuk generasi muda yang tangguh dan berbudi luhur.