Minggu (20/10/2024)
Edukasi seks merupakan hal penting yang harus diberikan kepada remaja, terutama karena mereka berada dalam fase perkembangan yang luar biasa. Remaja mengalami banyak perubahan fisik dan emosional, sehingga penting bagi mereka untuk memahami tubuh mereka sendiri dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Masa remaja adalah waktu yang singkat dan krusial dalam membentuk identitas diri, dan para remaja harus diajarkan untuk menghargai serta menjaga tubuh mereka. Selain itu, mereka juga perlu belajar untuk menghormati tubuh orang lain, termasuk teman-temannya, sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan saling menghargai.
Di era modern ini, remaja menghadapi berbagai tantangan yang lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah kemajuan teknologi yang pesat, terutama internet dan gadget, yang dapat memberikan akses informasi tanpa batas, termasuk konten yang mungkin tidak sesuai untuk usia mereka. Dengan akses yang mudah ke dunia maya, remaja perlu memiliki pemahaman yang tepat tentang perilaku yang pantas dilakukan, serta risiko yang dapat timbul jika mereka tidak berhati-hati. Edukasi seks membantu mereka memahami pentingnya menjaga privasi dan batasan diri, serta menghindari godaan untuk terlibat dalam aktivitas yang berisiko, seperti mengakses atau berbagi konten pornografi.
Selain itu, edukasi ini juga memberikan pemahaman tentang bahaya pornografi dan dampaknya terhadap perkembangan psikologis remaja. Siswa diperkenalkan pada undang-undang di Indonesia yang mengatur tentang ITE dan pornografi, yang menjelaskan bahwa negara ini memiliki hukum yang melindungi masyarakat dari penyebaran konten tidak pantas. Pemahaman akan hukum ini memberikan manfaat penting, karena remaja menjadi lebih sadar akan konsekuensi hukum jika mereka terlibat dalam kegiatan yang melanggar peraturan, seperti menyebarkan gambar atau video yang tidak senonoh. Ini membantu menciptakan kesadaran hukum dan tanggung jawab sosial yang lebih baik.
Edukasi seks yang diberikan oleh SMP Santo Markus 1 Halim Jakarta pada Jumat, 18 Oktober 2024, bertujuan untuk membekali siswa Grade 8 dan 9 dengan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang perubahan yang mereka alami, serta tantangan yang dihadapi di era digital. Materi ini disampaikan oleh Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri, dengan harapan agar para remaja dapat menjalani masa remaja mereka dengan bijak, menghargai diri sendiri, dan menghormati orang lain, sehingga dapat terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.