Jum’at (25/03/2022)
Berkembangnya internet membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia dan memberi dampak baik dari sisi positif maupun negatif. Internet merupakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan peluang kepada umat manusia termasuk anak-anak untuk memperoleh informasi dengan cepat, tepat dan terjangkau. Secara langsung ataupun tidak, anak-anak zaman kini telah terpapar dan terpengaruh dengan teknologi digital sejak awal kehidupan mereka. Angka kejadian adiksi games dan pornografi pada anak dan remaja di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Jika tidak segera ditangani, hal ini akan dapat menimbulkan dampak perilaku pada anak dan akan memengaruhi diri dan lingkungannya.
Anak-anak merupakan harta berharga bagi suatu bangsa. Keberlangsungan satu bangsa tentunya bergantung kepada anak-anak yang ada saat ini. Suatu bangsa ke depannya akan menjadi baik atau buruk dapat kita lihat bagaimana keberadaan anak-anak yang mereka miliki saat ini. Demikian juga gereja, anak-anak adalah masa depan gereja. Berharap gereja bermasa depan indah dan cerah, tentunya hanya dapat digantungkan kepada anak-anak yang bertumbuh dan berkembang dengan sehat. Internet dengan dampak negatif yang dibawanya, sangat perlu untuk diwaspadai. Peran orangtua dan gereja sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan layanan yang maksimal dan optimal kepada anak agar dapat mengawal perkembangan anak di era digital ini. Tentu bukan hal yang mudah bersaing dengan kemajuan internet agar anak-anak tidak mengalami dampak negatifnya terkhususnya dalam hal bahaya games dan pornografi.
Bethany Yestofa Kids Malang, Jawa Timur dalam Seminar Orangtua Anak, Jemaat dan Guru Anak pada Jum’at (25/3) dengan tema “Awas Bahaya Games dan Pornografi pada Anak” mendiskusikan hal tersebut bersama narasumber Susi Rio Panjaitan, M.Si, C.T, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Anak yang bertumbuh dan berkembang secara sehat dan wajar menjadi harapan gereja sebagai generasi penerus gereja.