Seminar Guru & Staff : Penanganan Adiksi Games pada Anak, Sekolah Methodist Jakarta

Share

Jum’at (12/7/2024)

Anak adalah individu yang sedang berada dalam fase perkembangan fisik, emosional, dan kognitif yang cepat, membutuhkan bimbingan dan pengawasan dari orang dewasa. Adiksi, atau ketergantungan, adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa lepas dari suatu kebiasaan atau substansi, dalam konteks ini adalah permainan digital atau games. Adiksi pada anak, khususnya adiksi terhadap games, dapat membawa dampak negatif yang signifikan. Dampak tersebut meliputi penurunan prestasi akademik, gangguan tidur, kurangnya interaksi sosial, hingga masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Mengenali dan mengatasi adiksi ini menjadi sangat penting untuk mendukung perkembangan sehat anak.

Sekolah Methodist Jakarta pada Kamis (11/7) mengadakan seminar khusus dalam kegiatan Pembinaan Guru & Staff yang membahas tentang Penanganan Adiksi Games terhadap Anak-Anak. Seminar ini menghadirkan  Susi Rio Panjaitan, seorang trainer bersertifikasi, praktisi psikologi anak, praktisi hukum perlindungan anak, dan psikoedukator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri, sebagai pembicara untuk topik tersebut. Sesi ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi praktis kepada guru-guru dan staf sekolah dalam menangani isu adiksi games yang semakin marak di kalangan anak-anak.

Dalam pemaparan materi, Susi Rio Panjaitan menekankan pentingnya peran guru dalam mendeteksi dan menangani adiksi games. Guru sering kali merasa takut untuk menegur atau memarahi anak yang berperilaku salah karena adanya undang-undang perlindungan anak. Namun, Susi menegaskan bahwa pendekatan yang tepat dan profesional tetap diperlukan untuk menjaga disiplin dan kesehatan mental anak. Guru harus mampu memberikan teguran dengan cara yang konstruktif dan tetap menghormati hak anak.

Susi juga menekankan bahwa tanggung jawab penuh atas kecanduan anak terhadap gadget sebenarnya terletak pada orangtua. Sebagian besar waktu harian anak dihabiskan di rumah, sehingga orangtua harus lebih proaktif dalam mengatur waktu penggunaan gadget dan memberikan aktivitas alternatif yang bermanfaat. Namun, sekolah juga memiliki peran penting sebagai mitra orangtua dalam memberikan lingkungan belajar yang kondusif. Kolaborasi antara sekolah dan orangtua sangat diperlukan agar anak mendapatkan pendidikan yang benar dan tepat.

Adiksi, dalam bentuk apapun, pasti membawa dampak negatif. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu memberikan perhatian khusus terhadap isu ini. Mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, melakukan deteksi awal terhadap gejala adiksi, serta mengajak anak berdiskusi dan berkonsultasi secara khusus. Komunikasi yang efektif dengan orangtua juga sangat penting agar informasi mengenai kondisi anak dapat tersampaikan dengan baik, dan solusi terbaik dapat dicari bersama.

Share

Related posts

Leave a Comment