Jum’at (22/7/2022)
Kasus bullying kembali muncul, diberitakan seorang anak usia sebelas tahun di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi korban yang mengakibatkan dia depresi hingga meninggal dunia. Sangat ironi bahwa diketahui pelaku adalah anak-anak juga. Bullying adalah suatu tindakan mengintimidasi seseorang melalui sikap, tindakan dan perkataan. Bullying tidak terbatas hanya pada penyiksaan fisik tetapi juga psikis bahkan gabungannya. Bullying merupakan permasalahan yang sudah mengglobal karena terjadi bukan hanya di dalam dunia pendidikan, tetapi juga ada terjadi dalam keluarga, dunia kerja dan komunitas lainnya.
Bullying merupakan bentuk awal dari perilaku agresif yakni tingkah laku yang kasar, bisa lewat kata-kata dan kekerasan fisik. Bullying dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok. Bullying tidak lepas dari adanya kesenjangan kekuatan antara korban dan pelaku dan dilakukan berulang. Tindakan Bullying bisa terjadi di mana saja, terutama di tempat-tempat yang tidak diawasi oleh orang dewasa atau guru sehingga pelaku memanfaatkannya untuk menunjukkan kesuperiorannya terhadap anak lain.
Pada hari Jum’at (22/7) Holy Faithful Obedient School Depok memberikan pengedukasian kepada anak-anak dijenjang sekolah dasar agar mereka dapat terhindar menjadi korban ataupun pelaku bullying. Pengedukasian diberikan lewat acara seminar untuk anak dengan tema “Be a Buddy, Not a Bully” dengan mengundang narasumber Susi Rio Panjaitan, Psycho-Educator dari Yayasan Rumah Anak Mandiri. Dengan mendapatkan edukasi yang cukup, diharapkan anak-anak bisa menjalani masa tumbuh kembangnya dengan sehat. Menjadi ‘a buddy’ sebagai teman baik, mampu menjadi orang yang suka berteman dan membantu orang lain yang selayaknya dibantu bukan malah menjadi seorang perundung.