Jum’at (4/4/2025)
Anak dengan tunanetra adalah anak yang mengalami hambatan penglihatan secara total atau sebagian sehingga memerlukan bantuan khusus dalam proses belajar dan beraktivitas sehari-hari. Sementara itu, anak dengan tunanetra majemuk adalah mereka yang selain mengalami hambatan penglihatan juga memiliki hambatan lain, seperti hambatan intelektual, pendengaran, atau motorik. Kondisi ini membuat mereka membutuhkan pendekatan pendidikan dan pengasuhan yang terintegrasi dan lebih kompleks. Anak-anak ini tetap memiliki potensi untuk berkembang secara optimal apabila didampingi dengan program yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan mereka.
Individu yang bekerja di bidang layanan anak, seperti pendidik, terapis, dan pengasuh, perlu memiliki pemahaman dan keterampilan dalam menyusun program untuk anak tunanetra dan tunanetra majemuk. Hal ini penting agar layanan yang diberikan benar-benar inklusif, efektif, dan menghargai keberagaman kondisi anak. Tanpa pemahaman yang tepat, program yang dirancang dapat tidak sesuai dan bahkan menghambat perkembangan anak. Dengan wawasan yang cukup, para profesional dapat menciptakan strategi pembelajaran yang adaptif, membangun komunikasi yang efektif, serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
Memiliki keterampilan dalam menyusun program untuk anak dengan hambatan penglihatan membawa banyak manfaat, baik bagi penyedia layanan maupun bagi anak itu sendiri. Bagi pengasuh atau tenaga pendidik, kemampuan ini menambah kualitas profesionalisme dan memperluas cakupan layanan yang dapat diberikan. Sementara bagi anak, program yang dirancang dengan baik akan membantu mereka dalam mencapai kemandirian, meningkatkan kepercayaan diri, serta memaksimalkan potensi yang dimiliki meskipun dengan keterbatasan yang ada.
Sebagai upaya peningkatan kapasitas pengasuh anak, Yayasan Elsafan menyelenggarakan pelatihan bertema Menyusun Program untuk Anak dengan Tunanetra dan Tunanetra Majemuk pada Rabu, 2 April 2025. Pelatihan ini menghadirkan Susi Rio Panjaitan sebagai trainer, seorang praktisi berpengalaman dalam bidang pendidikan anak berkebutuhan khusus. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan praktis dan strategis bagi para pengasuh agar mampu merancang kegiatan harian dan program jangka panjang yang sesuai untuk anak-anak dengan hambatan penglihatan, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam lingkungan yang penuh dukungan.
